“Semua sepakat setuju (pemimpin negara), tapi, untuk posisi setiap negara berbeda- beda. Jadi kalau bisa lima, lima dulu, enam, enam dulu, Nanti semua negara akhirnya bisa masuk,” ungkap Arsjad menjelaskan.
Negara-negara di kawasan Asia Tenggara yang tergabung dalam ASEAN menyuarakan rencana untuk membuat layanan pembayaran berbasis QRIS, yang bisa berlaku universal.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dalam pertemuan Menteri Dewan Masyarakat Ekonomi Asean atau Asean Economic Community Council (AECC) ke-22 turut menyampaikan, jika para menteri juga sepakat untuk mendorong Asean Leaders Declaration on Advancing Regional Payment Connectivity and Local Currency Transaction Mechanism.
Ia memaparkan, dengan penggunaan QRIS lintas negara menjadi percontohan dari sebuah rencana adopsi pembayaran QR di ASEAN, yang saat ini, sudah dapat digunakan di Indonesia dan juga di Thailand, yang melibatkan sekitar tujuh bank di Thailand.***