Putin Ngambek, Minta Pembeli Gas Alam Rusia dengan Rubel

- 26 Maret 2022, 17:47 WIB
Salah satu media Jerman menyebut manuver Vladimir Putin terkait pembayaran gas alam dengan rubel mengejutkan dunia Barat.
Salah satu media Jerman menyebut manuver Vladimir Putin terkait pembayaran gas alam dengan rubel mengejutkan dunia Barat. /Twitter.com/@KremlinRussia_E

PORTAL NGANJUK – Baru-baru ini Vladimir Putin, presiden Rusia mengelurkan statement yang mengejutkan banyak pihak.

Vladimir Putin menyatakan bahwa transaksi jual beli gas alam, hanya dapat dilakukan menggunakan mata uang rubel Rusia.

Pada statement tersebut, Vladimir Putin juga menyatakan jika Rusia akan tetap memasok gas alam, tapi untuk transaksi harus menggunakan mata uang rubel.

Putin merasa sangat tidak masuk akal jika gas alam yang dijual ke Uni Eropa (UE) dan Amerika Serikat (AS) harus dibayar menggunakan mata uang euro maupun dolar.

Baca Juga: Lolos Piala Dunia 2022, Uruguay Berpesta Merayakan Kemenangan

“Tidak masuk akal untuk mengirimkan barang-barang kami ke UE dan AS kemudian dibayar dalam dolar dan euro,” tutur Putin.

tindakan Putin ini adalah tanggapan serius atas sanksi-sanksi yang diterima Rusia imbas dari konflik yang saat ini terjadi dengan Negara tetangganya Ukraina.

Seperti yang sudak diketahui bersama, saat ini Rusia sedang dikucilkan oleh negara-negara barat lainnya, bahkan beberapa Negara menolak untuk berhubungan dengan Rusia.

Putin juga menyatakan jika peraturan ini akan dijalankan sesegera mungkin, dari total penggunaan gas di Eropa, tercatat Rusia berperan menyumbang sebesar 40%, 

Tanggapan berani Putin ini, menimbulkan kehebohan besar di kalangan pebisnis industri gas di beberapa negara barat.

Baca Juga: Melatih Otot ini Susahnya Setengah Mati, Ini Manfaat Luar Biasa yang Didapat

Statement tersebut memicu beberapa kalangan untuk memberi tanggapan, salah satunya adalah Robert Habeck, Menteri Ekonomi Jerman.

Habeck menyatakan jika permintaan Putin adalah pelanggaran kontrak penjualan gas Rusia, beberapa juga orang juga sependapat dengan tanggapan Habeck.

Kegiatan impor gas alam Rusia tahun ini sedang naik turun, beberapa waktu lalu turun hingga tembus 200 juta euro perhari.

Namun beberapa waktu lalu juga sempat juga hingga naik ke angka 800 juta euro perharinya.

Baca Juga: Indonesia Maju, Pertamina Ajak Generasi Muda Lakukan Transmisi Energi

Tindakan Putin ini juga memicu tindakan dari beberapa bank-bank besar yang ada di dunia, bank tersebut merasa enggan untuk memperdagangkan gas alam Rusia.

Tindakan bank-bank tersebut semakin membuat rumit permintaan Putin untuk terwujud.

Beberapa pihak juga menyatakan akan tetap membayar gas Rusia menggunakan mata uang euro, salah satunya adalah OMV Austria.

Tim Kehler, Direktur Jendral Zukunft Gas menyatakan pernyataan presiden Rusia tersebut membuat pihaknya kebingungan.

“Kami menerima pesan bahwa Rusia ingin (kami) membayar pasokan gas hanya dalam rubel dengan kebingungan besar,” kata Kehler pada Rabu 23 Maret 2022. ***

Editor: Christian Rangga Bagaskara


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x