Presiden Ukraina itu lebih memilih untuk melakukan negosiasi, daripada menggunakan cara-cara militer untuk merebut kembali wilayahnya yang dikuasai Rusia.
Baca Juga: NATO Tidak akan Mengirim Pasukan keUkraina, China: Rusia adalah Kekuatan Besar
Menurutnya hal itu akan menimbulkan konflik yang lebih besar, bahkan dapat memicu terjadinya perang dunia ke 3.
Ia mengatakan ingin mencapai sebuah ‘kompromi’ atas wilayah Donbas timur, dimana sejak 2014 sudah dikuasai oleh pasukan yang didukung Rusia.
Seperti diketahui, sudah lebih dari satu bulan Rusia menyerang Ukraina sejak tanggal 24 Maret 2022 lalu.
Rusia menyebut hal ini dengan ‘operasi militer khusus’, yang bertujuan untuk demiliterisasi Ukraina.
Namun, pihak Ukraina beserta para sekutu baratnya menganggap hal tersebut sebagai dalih untuk melakukan invasi tanpa sebab dan alasan yang kuat.***