PORTAL NGANJUK - Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) memperingatkan pada hari Rabu (03/05/2023) tentang kemungkinan yang berkembang fenomena cuaca El Nino.
El Nino akan berkembang dalam beberapa bulan mendatang, memicu suhu global yang lebih tinggi dan kemungkinan rekor panas baru.
Organisasi Meteorologi Dunia PBB mengatakan sekarang diperkirakan ada kemungkinan 60 persen bahwa El Nino akan berkembang pada akhir Juli, dan kemungkinan 80 persen akan terjadi pada akhir September.
WMO menunjukkan bahwa 2016 adalah "tahun terhangat yang tercatat karena 'pukulan ganda' dari peristiwa El Nino yang sangat kuat dan pemanasan akibat gas rumah kaca yang disebabkan oleh manusia".
Karena efek El Nino pada suhu global biasanya muncul setahun setelah muncul, dampaknya kemungkinan besar akan terlihat pada tahun 2024, katanya.
"Ini akan mengubah pola cuaca dan iklim di seluruh dunia," kata Wilfran Moufouma Okia, kepala divisi layanan prediksi iklim regional WMO, kepada wartawan di Jenewa sebagaimana dilansir press.ung.org Kamis, 4 Mei 2023.
El Nino, yang merupakan pola iklim alami yang biasanya dikaitkan dengan peningkatan panas di seluruh dunia, serta kekeringan di beberapa bagian dunia dan hujan lebat di tempat lain, terakhir kali terjadi pada 2018-19.