PORTAL NGANJUK – Belakangan ini persebaran Covid-19 varian Omicron di tanah air masih terbilang cukup tinggi pada sejumlah daerah.
Seorang dokter spesialis anak konsultan penyakit infeksi dan pediatri tropis Prof. Dr. dr. Hindra Irawan Satari, dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia mengimbau orang tua perlu bersiap untuk kemungkinan terjadinya long COVID-19 pada anak.
"Kalau anak sudah pernah kena, orang tua perlu bersiap untuk kemungkinan long COVID-19. Jadi setelah sembuh, bulan depannya kontrol ke dokter," kata Hindra pada Kamis 10 Maret 2022.
Hindra menjelaskan bahwa kasus long COVID-19 sangat mungkin terjadi pada anak yang memiliki riwayat infeksi virus SARS CoV-2.
Dengan minimal satu gejala menetap selama paling kurang 12 minggu setelah hasil tes usap (swab) pertama dan tidak ditemukan diagnosis lainnya.
Gejala tersebut, lanjut Hindra, berdampak pada kegiatan sehari-hari dan berlangsung cukup lama atau hilang-timbul secara berulang kali.
Hindra pun menyarankan kepada para Orang Tua bahwa satu bulan setelah dinyatakan negatif dari COVID-19, anak dibawa ke dokter untuk dilakukan pemeriksaan apakah dia mengalami long COVID-19.
"Tapi, kalau sudah kelihatan ada gejala yang menetap, tidak usah menunggu satu bulan.