Siap-Siap Harga BBM Naik, Berikut Keluh Kesah Ojol Yang Sangat Bergantung Dengan BBM

20 Agustus 2022, 15:31 WIB
Siap-Siap Harga BBM Naik, Berikut Keluh Kesah Ojol Yang Sangat Bergantung Dengan BBM /foto ant

PORTAL NGANJUK - Presiden Joko Widodo (Jokowi) akan mengumumkan kenaikan harga bahan bakar minyak atau BBM pekan depan.

Kabar mengenai kenaikan harga BBM ini membuat masyarakat menjadi waswas. Salah satunya pria yang sehari-hari bekerja menjadi kurir yakni Daili Arisandi yang tidak setuju BBM Pertalite akan naik.

Karena, pasalnya bahan bakar Pertalite merupakan bahan bakar yang ditujukan untuk masyarakat menengah ke bawah.

"Ya tidak setuju. Memang Pertalite kaum menengah bawah itu kan yang difavoritkan Pertalite. Tapi kalau menengah atas seharusnya tahu dirilah, pakai Pertamax," ucap Daili saat isi BBM di SPBU kawasan Pasar Senen, Jakarta Pusat pada Jumat, 19 Agustus 2022.

Dikutip PORTAL NGANJUK, setiap harinya Daili membeli Pertalite sebanyak 2 liter dengan kisaran harga Rp15 ribu.

Katanya, jika harga Pertalite nanti akan naik maka biaya operasionalnya juga akan semakin membengkak.

Baca Juga: Kronologi Kecelakaan Yang Membuat Hermanto Dardak, Ayah Wagub Jatim Emil Dardak, Meninggal Dunia

"Kalau bensin dinaikkan istilahnya bakal menjeritlah. Masa kita-kita kurir, ojek online. Ini juga orang-orang menengah ke atas kebanyakan pakai Pertalite. Kalau dibilang adil, ya nggak adil lah," ujarnya.

Yusuf yang bekerja sebagai ojek online (ojol) juga mengungkapkan hal senada, ia mengaku jika harga BBM Pertalite naik maka nantinya akan menambah pengeluarannya.

"Karena kalau Pertaltie (naik) otomatis mengurangi efisiensi kendaraan. Biasanya dapat 2 liter, kalau naik kan jadi berkurang," ucap pria yang berjaket hijau hitam itu.

Ia bercerita jika dirinya mendapatkan penghasilan Rp250 ribu perharinya, akan tetapi Yusuf menghabiskan Rp50 ribu untuk membeli bensin.

Jadi artinya, ia dalam satu hari menerima pendapatan bersih Rp200 ribu setelah dikurangi untuk membeli bensin.

"Jika Pertalite naik, maka pendapatan yang ia dapat sehari bisa berkurang. Padahal, pendapatan itu juga ia gunakan untuk menutupi kebutuhan sehari-hari seperti makan, minum, dan lain-lain. "Rp 200 ribu bisa turun malah," ucap Yusuf.

Sementara itu, Yusuf mengharapkan pemerintah untuk tidak akan menaikkan harga Pertalite. Sebab, masyarakat saat ini serba susah.

"Kalau saya harapannya buat pemerintah kalau bisa distabilin harganya karena rakyat tahu sendiri lagi kaya gini, lagi serba susah. Kalau bisa pemerintah bantu lah, jadi rakyat kecil dibantu kaya gini kan membantu banget buat ojol kalau distabilin lagi harga Pertalite," ujarnya.

Baca Juga: Terungkap! 35 Anggota Polri Resmi Ditetapkan Terlibat Rekayasa Kasus Kematian Brigadir J

Di tengah kabar terkait harga BBM akan naik, menurut Daili, dalam beberapa waktu belakangan ini ia sulit untuk mencari Pertalite.

Terkadang dirinya harus membeli bensin di pedagang pinggir jalan atau eceran karena SPBU yang ditemuinya stoknya kosong.

"Susah, sampai saya beli eceran tuh, antre Pertalite panjang minta ampun, udah gitu kosong," ungkap Daili.

Ia juga mengaku, bahwa dirinya tidak mengandalkan satu SPBU saja, untuk mendapatkan Pertalite ia harus berkeliling untuk mendapatkan BBM tersebut.

Jika upayanya tidak berhasil atau sudah mentok, ia kemudian membeli pada pedagang eceran.

"Di mana aja, sampai ketemunya aja, kadang-kadang ke Abdul Muis, Menteng, Rasuna Said, memang kadang-kadang kosong Pertalite. Sudah mulai langka kayaknya, atau mungkin dibatasi juga nggak tahu ya. Soalnya di tempat-tempat lain juga pada kosong Pertalite."ujarnya.

Katanya, harga Pertalite dipedagang eceran menjualnya dengan harga tinggi Rp12 ribu per liternya dengan alasan sulit untuk mendapatkan Pertalite.

"Ada di eceran Rp 12 ribu, dari Rp 10 ribu per botol menjadi Rp 12 ribu karena langka Pertalite," ungkapnya.

Sementara itu, Yusuf juga mengatakan dalam waktu sepekan terakhir ini memang sulit untuk mendapatkan Pertalite.

Ia mengungkapkan, dirinya sering menjumpai stok Pertalite di beberapa SPBU kosong, namun kekosongan itu secara bergantian.***

Editor: Yusuf Rafii

Tags

Terkini

Terpopuler