Kepala BNPT: Fanatisme Agama Jangan Dijadikan Untuk Memonopoli Kebenaran

- 23 April 2022, 14:41 WIB
Kepala BNPT: Fanatisme Agama Jangan Dijadikan Untuk Memonopoli Kebenaran
Kepala BNPT: Fanatisme Agama Jangan Dijadikan Untuk Memonopoli Kebenaran /Instagram.com/@boyrafliamar

PORTAL NGANJUK – Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Boy Rafli Amar mengimbau masyarakat Indonesia agar tidak menjadikan fanatisme agama sebagai alat memonopoli kebenaran demi mencegah perpecahan.

"Fanatisme terhadap agama itu bagus sekali, namun, yang terpenting tidak boleh memonopoli kebenaran.

Atau menyatakan kebenaran secara sepihak dan mengatakan yang lain salah," kata Boy Rafli saat dalam Podcast Kafe Toleransi BNPT.

Baca Juga: Gus Miftah: Kebencian Pada Pemimpin adalah Pemicu Kasus Radikalisme

Podcast tersebut bertajuk "Monopoli Kebenaran dan Fanatisme Agama" yang disiarkan di kanal YouTube Humas BNPT, sebagaimana dipantau di Jakarta, pada Sabtu 23 April 2022.

Menurut dia, fanatisme agama yang tidak diikuti dengan monopoli kebenaran akan menjaga kebinekaan yang ada di Indonesia.

Sehingga persatuan dan kesatuan di Tanah Air pun juga ikut terjaga.

Lebih lanjut, Boy Rafli memandang bahwa setiap umat beragama sebenarnya patut untuk memiliki fanatisme terhadap agamanya.

"Fanatisme dalam menjalankan ibadah dan syariat agama memang merupakan hal yang harus dilakukan sebagai orang yang beriman dan bertakwa," katanya.

Walaupun begitu, kata Boy Rafli, masyarakat juga harus menyadari bahwa ada pemeluk agama lain yang memiliki bentuk ibadah dan syariat masing-masing.

Oleh karena itu, setiap anak bangsa harus saling menghargai dan menghormati, terlepas dari apa pun agama yang dianut.

Baca Juga: Dikabarkan Jadi Penyebab Hengkangnya Tsamara Amany dari PSI, Rocky Gerung Akhirnya Buka Suara

Ia pun juga menekankan bahwa untuk memeluk agama tertentu merupakan hak individu yang dimiliki oleh setiap anak bangsa.

"Kita harus menyadari di luar kita, ada orang lain yang menganut agama berbeda sehingga kita harus menghormatinya.

Kita harus saling menghargainya. Ini juga merupakan prinsip tasawuf atau bertoleransi," kata Boy Rafli.

Selanjutnya, Kepala BNPT tersebut juga menyampaikan bahwa keberagaman di Indonesia, seperti suku, agama, adat, dan budaya, merupakan keniscayaan yang harus senantiasa dijaga oleh seluruh elemen bangsa.

Bahkan, menurutnya proses masuk dan penyebaran suatu agama ke Indonesia, seperti Islam, tidak terlepas dari pembauran dengan adat dan istiadat yang beragam.

"Bangsa Indonesia sangat beragam, bahkan proses masuknya agama Islam juga diteruskan para wali berbaur dengan adat dan budaya.

Baca Juga: Istana Dinilai Menyebarkan Hoaks Sebab Mengklaim NII akan Gulingkan Pemerintahan Jokowi Pakai Golok

Sehingga kita harus melihatnya sebagai kekayaan Indonesia yang tidak dimiliki oleh bangsa lain," ujar Boy Rafli.

Dengan demikian, dia pun mengajak segenap bangsa Indonesia untuk senantiasa mensyukuri keberagaman di Tanah Air.

Yakni dengan tidak memonopoli kebenaran melalui fanatisme dan tetap menguatkan nilai-nilai toleransi.***

Editor: Muhafi Ali Fakhri

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah