Maklumat tersebut telah ditandatangani oleh Ketua Umum PP Muhammadiyah yang bernama Haedar Nashir dan Sekretaris Agung Danarto di Kota Yogyakarta tanggal 3 Februari 2022.
Dalam menentukan Hari Raya Idul Fitri atau 1 Syawal 1443 H, PP Muhammadiyah menggunakan metode hisab wujudul hilal atau perhitungan astronomis.
Dalam metode tersebut, ada tiga kriteria syarat yaitu terjadi ijtimak (konjungsi), ijtimak itu terjadi sebelum matahari terbenam, dan saat terbenamnya matahari piringan atas bulan berada di atas ufuk (bulan baru telah wujud).
Penentuan 1 Syawal didasarkan pada perhitungan secara astronomis atau hisab, dan hasil konfirmasi lapangan melalui pemantauan atau rukyatul hilal.
Begitulah cara penentuan 1 Syawal bagi umat muslim Muhammadiyah di Indonesia.
Lebaran kali ini adalah lebaran penuh kebahagiaan, karena umat muslim dapat saling bersilaturahmi kerumah sanak keluarganya tanpa khawatir virus menyerang.
Demikian isi artikel ini dibuat dengan judul” Muhammadiyah Rapatkan Penentuan 1 Syawal 1443 H, Publik: Lebaran Penuh Kebahagiaan ”***