PORTAL NGANJUK – Penentuan awal bulan Syawal menjadi salah satu hal yang banyak mendapat perhatian masyarakat muslim Indonesia.
Terkait dengan hal itu, Kementerian Agama (Kemenag) RI menyatakan bahwa secara hisab, posisi hilal untuk awal bulan Syawal di Indonesia pada tanggal 1 Mei 2022 sudah memenuhi kriteria MABIMS.
MABIMS sendiri adalah singkatan dari Menteri Agama Brunei, Indonesia, Malaysia dan Singapura, dimana telah menyepakati kriteria baru untuk penentuan awal bulan hijriyah.
Dikutip PORTAL NGANJUK dari ANTARA, Kamaruddin Amin selaku Dirjen Bimas Islam Kemenag RI mengatakan bahwa, pada tanggal 1 Mei 2022 tinggi hilal antara 4 derajat 0,59 menit sampai 5 derajat 33,57 menit, dengan sudut elongasi antara 4,89 derajat sampai 6,4 derajat.
Berdasarkan hal tersebut, menurut Kamaruddin posisi hilal awal bulan Syawal di Indonesia sudah sesuai dengan kriteria baru yang ditetapkan MABIMS.
“Artinya, secara hisab, pada hari tersebut posisi hilal awal Syawal di Indonesia telah masuk dalam kriteria baru MABIMS,” terangnya.
Menurut kriteria baru yang ditetapkan MABIMS, imkanur rukyat dianggap sudah memenuhi apabila posisi hilal sudah mencapai ketinggian 3 derajat, dengan sudut elongasi 6,4 derajat.
Kriteria baru tersebut adalah pembaruan dari kriteria sebelumnya yang banyak mendapat masukan dan kritik, yaitu 2 derajat dengan sudut elongasi 3 derajat.