Terungkap! Penyebab Ibu Bunuh Diri Bersama Dua Anaknya : Kecewa Diselingkuhi Suami?

- 20 April 2022, 14:09 WIB
Ilustrasi bunuh diri.
Ilustrasi bunuh diri. /Pixabay

PORTAL NGANJUK- Pihak Polres Garut  mengungkap penyebab kasus ibu  yang bunuh diri bersama dan dua anaknya di rumahnya yang terletak di Perum Jati Putra Asri, Desa Cibunar, Kecamatan Tarogong Kidul, Kabupaten Garut.

Kasus  pembunuhan sekaligus bunuh diri ini dilatar belakangi oleh rasa kecewa dengan kondisi rumah tangganya, yakni sang suami yang selingkuh.

AKBP Wirdhanto Hadicaksono Kapolres Garut, menjelaskan, mayat ibu itu ditemukan dalam kondisi tergeletak di lantai dekat pintu kamar, sementara kedua anaknya tergeletak di atas kasur.

Mayat itu tergeletak di lantai karena kain gendongan bayi yang dipakai untuk menjerat leher terputus sebab bergesekan dengan kusen kayu yang tajam beberapa jam kemudian.

Sedangkan, jarak antara kusen yang digunakan Dora untuk menali kain yang untuk gantung diri dengan lantai sekitar dua meter dan tinggi badan Dora hanya 1,5 meter.

Kemudian  korban memakai kursi plastik yang tingginya kurang lebih 20 cm untuk menyangga tubuhnya melompat dari kursi hingga akhirnya tubuhnya tergantung.

"Hasil kajian kami di lokasi dengan melihat barang bukti yang ada di TKP, kain yang duigunakan korban untuk menggantung dirinya robek karena adanya gesekan dengan kayu kusen yang cukup tajam. Tubuh korban yang sudah tak bernyawa pun pada akhirnya terjatuh hingga saat ditemukan sudah dalam kondisi tergeletak di lantai," ucap Wirdhanto.

Wirdhanto juga menerangkan bahwa pihak polisi sudah melakukan pemeriksaan pada enam orang saksi di kasus ibu yang bunuh diri bersama dua anaknya ini.

Saksi tersebut adalah suami sekaligus ayah dari korban, pihak keluarga, orang tua korban, dan warga sekitar.

Baca Juga: Viral! Beredar link Video Streamer PUBG Arachuu Di Medsos!

Kapolres juga memberitahuan bahwa pihaknya telah melakukan langkah-langkah lain untuk mengungkap fakta dibalik peristiwa terbunuhnya seorang ibu dan dua anaknya.

Langkah yang dilaksanakan ihak polis diantaranya autopsi  ketiga jenazah korban yang  sudah membuahkan hasil.

"Hasil autopsi yang telah kami lakukan mengungkap penyebab kematian dari ketiga korban. Untuk anak-anak, mereka meninggal karena keracunan sedangkan sang ibu meninggal karena bunuh diri dengan cara gantung diri yang menyebabkan persesakan pada bagian leher," ujar Wirdhanto, Senin, 18 April 2022.

Sedangkan menurut hasil olah TKP, ditemukan busa yang mungkin berasal dari sabun cuci piring  yang sengaja dicampur dengan jus buah naga yang kemudian menjadi penyebab 3 anak meningga dengan mulut dan hidung berbusa.

Baca Juga: Nonton The Greatest Demon Lord is Reborn as a Typical Nobody, Link Nonton Gratis!

Kemudian pada leher ibu terdapat luka lecet yang mengarah ke atas yang menandakan bahwa ada benda yang menjerat lehernya akibat gantung diri.

Wirdhanto mengungkap hasil olah TKP menyatakan adanya pembunuhan yang dilakukan ibu bernama Lentina Dora (29) pada kedua anaknya, Dusty Indah Jesica Manalu (5) dan Rivaldo Saut Rogabe Manalu (11 bulan).

Usai kedua anaknya meninggal,  ibu itu lalu melakukan aksi  bunuh diri dengan menggantung diri dengan kain gendongan bayi di kusen pintu kamarnya.

Sedangkan di gelas jus buah naga itu juga ditemukan sidik jadi ibu beserta anak-anaknya, hal ini menadakan tidak ada keterlibatan orang lain dalam peristiwa pembunuhan kedua anak itu.

Sidik jari yang sama juga ada di bungkus sunlight yang dicampurkan dengan jus buah naga yang diberikan sang ibu kepada kedua anaknya.

Berdasarkan hasil otopsi jasad ketiga korban, tim medis memperkirakan mereka meninggal pada Jumat malam antara pukul 19.00 sampai 12.00 WIB.

Hingga kini pihak Polres Garut telah memastikan motif dari tindak pidana pembunuhan dan bunuh diri ini.

Dari pesan terakhir yang disampaikan korban melalui SMS kepada sang suami, ibu dua anak ini merasa  kecewa dengan  suaminya yang berselingkuh dengan wanita lain.

"Kami temukan bukti SMS yang ditulis korban kepada suaminya pada hari Jumat tanggal 15 April 2022 pukul 18.30 WIB. Dengan menggunakan bahasa daerah (Batak), sang isteri intinya mempersilahkan sang suami untuk hidup berdua dengan wanita yang baru atau selingkuhannya," katanya.

Dalam pesan  terakhir itu, korban juga meminta suaminya untuk melupakan dirinya serta kedua anaknya.

Selain itu, Korban berharap sang suami tidak perlu lagi peduli dan khawatir tentang nasib dirinya serta anak-anakny, karena ia  yang akan memeluk  mereka selamanya.***

Editor: Yusuf Rafii

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah