Industri Bidang Manufaktur Beri Kontribusi Lebih ke PDB Penyumbang Ekspor Tertinggi 2023

17 Mei 2023, 15:10 WIB
Industri Bidang Manufaktur Beri Kontribusi Lebih ke PDB Penyumbang Ekspor Tertinggi 2023 /

PORTAL NGANJUK - Kepala Bappenas RI mengatakan pada Sektor industri manufaktur kembali memberikan kontribusi paling tinggi.

Yakni pada ekspor industri pengolahan menyumbang 70,21% atau mencapai USD60,63 Miliar dari total ekspor dalam periode tersebut yang sebesar USD86,35 Miliar.

Berdasarkan rilis Badan Pusat Statistik (BPS), pertumbuhan ekspor secara bulanan terendah pada April 2023, yang merupakan pola musiman karena momen libur Idul Fitri. 

Nilai ekspor secara tahunan di April 2023 juga mengalami kontraksi akibat pengaruh turunnya harga komoditas. 

Baca Juga: Arab Saudi Menjalin Kerjasama MoU Investasi Dengan Indonesia Pada Bidang Energi Terbarukan

“Meski demikian, kami meyakini, selanjutnya kinerja ekspor sektor industri akan kembali meningkat setelah lepas dari pandemi,” ujar Juru Bicara Kementerian Perindustrian Febri Hendri Antoni Arif di Jakarta, dilansir Portal Nganjuk ada Kemenperin Rabu 17 Mei 2023..

Keyakinan ini didukung oleh indikator-indikator kinerja sektor industri yang menunjukkan pertumbuhan positif dan ekspansi. 

Sementara itu, sektor industri pengolahan nonmigas menyumbang 67,32% dari total ekspor nasional pada April 2023. Pangsa pasar utama ekspor industri pengolahan nonmigas meliputi Tiongkok (22,90%), Amerika Serikat (11,91%), dan Jepang (5,85%). 

BPS menyebutkan, penurunan ekspor komoditas barang perhiasan dan barang berharga dan minyak kelapa sawit menjadi penyebab utama penurunan nilai ekspor industri pengolahan nonmigas secara bulanan. 

Pada April 2023, total impor juga mengalami penurunan dari USD20,59 Miliar pada Maret 2023 menjadi USD15,35 Miliar atau sebesar 25,45%. Nilai impor bahan baku/penolong pada April 2023 turun 23,26% (m-to-m). 

Nilai impor juga turun untuk seluruh jenis barang impor menurut penggunaan, baik bahan baku/penolong, barang modal, maupun barang konsumsi. 

Baca Juga: Catat! 5 Saham BUMN Terpopuler di Bursa Efek Indonesia! Dijamin Keamanan dan Resiko Rendah oleh Negara

Penurunan impor bahan baku juga dapat disebabkan oleh kondisi pasar global. Hal ini sejalan dengan penurunan yang terjadi pada nilai ekspor.

Nilai ekspor terutama untuk subsektor berorientasi ekspor seperti industri tekstil dan produk tekstil (TPT), industri kulit dan alas kaki, serta industri furnitur.

Sementara itu, pada industri plastik, penurunan impor bahan baku terjadi di April ini karena pada bulan sebelumnya telah terjadi peningkatan impor resin sintetis. 

Untuk menguasai pasar domestik, diperlukan produk-produk dalam negeri yang terjangkau dan kualitasnya dapat disandingkan dengan produk impor. 

Upaya Kemenperin untuk penguasaan pasar domestik ini ditempuh melalui program Peningkatan Penggunaan Produk Dalam Negeri (P3DN), akselerasi Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN), dan penyederhanaan aturan sertifikasi TKDN bagi Industri Kecil.

Editor: Muhafi Ali Fakhri

Sumber: kemenperin.go.id

Tags

Terkini

Terpopuler