Network
“Itu akan tergantung pada banyak, banyak hal, termasuk situasi Covid yang semakin baik. Sejauh ini, niatnya adalah… dia (Vladimir Putin) ingin,” tutur Dubes Lyudmila Vorobieva.
Baca Juga: Jendral Rusia Gugur di Medan Tempur Melawan Ukraina, Berikut Ulasannya
Saat ditanya tentang isu Rusia dapat dikeluarkan dari forum G20, Vorobieva mengatakan bahwa forum tersebut bertujuan untuk membahas masalah ekonomi, bukan konflik antara Rusia dan Ukraina.
“Tentu saja pengusiran Rusia dari forum semacam ini tidak akan membantu menyelesaikan masalah ekonomi ini. Sebaliknya, tanpa Rusia akan sulit untuk melakukannya,” ucapnya.
Selain itu, China sebagai salah satu negara yang tak ikut mengutuk tindakan Rusia atas Ukraina justru membela Moskow, dan menilai bahwa Rusia adalah anggota yang cukup penting dalam G20.
Menurut juru bicara Kementerian Luar Negeri China Wang Wenbin, G20 adalah forum untuk membahas isu-isu kritis, seperti pemulihan ekonomi dari pandemi Covid-19.
Ia juga mengatakan bahwa tidak ada satu anggota pun yang berhak untuk memberhentikan status keanggotaan negara lain.
“Tidak ada anggota yang memiliki hak untuk memberhentikan negara lain sebagai anggota. G20 harus menerapkan multilateralisme yang nyata, memperkuat persatuan dan kerja sama,” ujarnya.
Sementara itu, dikatakan oleh Gubernur Bank Sentral Indonesia Dody Budi Waluyo, bahwa saat ini sikap Indonesia adalah netral, serta akan berusaha menggunakan status presidensinya untuk menyelesaikan berbagai masalah.
Kemudian, ia juga menegaskan bahwa Rusia memiliki komitmen yang kuat untuk turut hadir, dan anggota lain tidak dapat melarang hal itu.***
