Banjir Pakistan Telan Korban dan Rusak Ratusan Ribu Bangunan, Menteri Iklim: Bencana Iklim Serius

- 29 Agustus 2022, 10:21 WIB
Banjir Pakistan.
Banjir Pakistan. /REUTERS/Fayaz Aziz

PORTAL NGANJUK – Kondisi bumi sedang tidak baik-baik saja, seperti perubahan iklim esktrem yang dirasakan oleh seluruh penduduk dunia tak terkecuali Pakistan.

Diketahui bahwa Pakistan sudah mengumumkan kondisi darurat karena terjadi banjir pada 25 Agustus 2022.

Pusat bantuan Pakistan terus mendapat panggilan dari warga setempat yang terdampak banjir dan sebagian warga berhasil selamat dan mengungsi ke lokasi yang aman.

Baca Juga: Banjir Pakistan Capai 982 Kematian, 1.456 Luka-Luka, 300.000 Bangunan Rusak: 'Monsun Monster'

Penyebab banjir di Pakistan adalah bentuk nyata dari peruahan iklim yang begitu ekstrem sejak Juni 2022 lalu.

Peristiwa banjir ini juga disebabkan oleh hujan monsun yang membuat curah hujan semakin tinggi dan mengalami peningkatan dari biasanya.

Penyebab hujan monsun ini dikarenakan adanya kenaikan suhu di permukaan laut serta mencairnya gletser di daerah kutub.

Baca Juga: Keluarga Brigadir J akan Datang Lihat Rekonstruksi Pembunuhan? Begini Penjelasannya

Korban banjir bandang di Pakistan meningkat jumlahnya dan diperkirakan mencapai 1.000 orang sejak musim monsun yang terjadi pertengahan Juni.

Dampak dari banjir bandang di Pakistan diakibatkan hujan lebat yang menghanyutkan desa-desa serta tanaman ketika para tentara dan tim penyelamat mengevakuasi penduduk setempat.

Sebagian penduduk yang terdampak lalu diungsikan ke tenda yang aman. Di pengungsian para korban banjir diberikan makanan dan minuman juga kebutuhan lainnya.

Menurut Menteri Iklim Pakistan, musim monsun kali ini adalah bencana iklim yang serius serta merupakan bencana yang tersulit dalam dekade terakhir.

"Saat ini kami berada di titik nol dari garis depan peristiwa cuaca ekstrem, dalam gelombang gelombang panas yang tak henti-hentinya, kebakaran hutan, banjir bandang, beberapa ledakan danau glasial, peristiwa banjir, dan sekarang Monsun Monster," ucapnya.

"Semua melanda tanpa henti, hentikan kekacauan di seluruh negeri," tambahnya sebagaimana dikutip PORTAL NGANJUK  dari The Associated Press pada Senin, 29 Agustus 2022.

Adapun menurut laporan dari Otoritas Manajemen Bencana Nasional Pakistan tercatat mencapai 1.061 kematian dari berbagai provinsi sejak pada pertengahan Juni.

Otoritas Penanggulangan Bencana Nasional Pakistan dalam laporan terbarunya mengatakan ada 45 orang tewas dalam insiden banjir bandang tersebut yang terjadi pada Jumat, 26 Agustus hingga 27 Agustus 2022.

Hal itu membuat korban tewas sejak pertengahan bulan Juni mencapai 982 orang dengan 1.456 orang yang terluka.

Tak hanya manusia, jutaan hewan ternak juga tewas karena banjir, selain itu 218.000 rumah rusak dan 17.560 sekolah dikabarkan hancur diterjang banjir bandang.

Juru bicara pemerintah provinsi yakni Kamran Bangash mengatakan, penduduk Pakistan yang terdampak telah diungsikan ke tempat yang lebih aman.

"Banjir dari Sungai Swat terjadi tadi malam di provinsi Khyber Pakhtunkhwa. Di provinsi yang sama, sebelumnya puluhan ribu orang telah dievakuasi dari rumah mereka ke tenda bantuan yang didirikan di gedung-gedung pemerintah,"ujar Kamran Bangash.

Kamran Bangash mengatakan sekitar 180.000 orang penduduk telah dievakuasi dari Charsadda dan 150.000 dari desa distrik Nowshehra juga telah berada di tempat lebih aman.

Seorang warga bernama Khaista Rehman (55) dan bersama istri serta tiga anaknya mengungsi ke pinggir jalan raya Islamabad-Peshawar, setelah rumahnya terendam banjir semalaman.

“Alhamdulillah kami aman sekarang di jalan ini yang cukup tinggi dari daerah banjir. Tanaman kami hilang dan rumah kami hancur, tetapi saya bersyukur kepada Allah bahwa kami masih hidup dan saya akan memulai kembali kehidupan bersama putra-putra saya,” ucap Khaista Rehman.

Senator Rehman menyebutkan kepada outlet berita Turki TRT World bahwa saat hujan mulai surut, mungkin saja seperempat atau sepertiga wilayah Pakistan telah berada di bawah air.

Oleh sebab itu, membuat sebagian wilayah di Pakistan menjadi tidak dapat diakses, namun tim penyelamat masih tetap berusaha mengevakuasi ribuan orang yang terdampar dari daerah terkena banjir tersebut.***

Editor: Yusuf Rafii


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah