Pakar Kesehatan: Waspada Nyamuk Malaria saat Cuaca Panas, Benarkah Anopheles Suka Tempat Suhu Panas?

28 April 2023, 10:30 WIB
Pakar Kesehatan: Waspada Nyamuk Malaria saat Cuaca Panas, Benarkah Anopheles Suka Tempat Suhu Panas? /Pixabay/41330/

PORTAL NGANJUK – Cuaca Panas Ekstrim sudah mulai dirasakan masyarakat di beberapa titik lokasi yang ada di Indonesia. Dampak yang timbul juga banyak, dari mudahnya tubuh dehidrasi, terpaparnya sinar UV yang tidak sehat bagi kulit hingga potensi sarang serangga, termasuk nyamuk.

Dokter Spesialis Anak dr Amar Widhiani menjelaskan, jika cuaca panas melanda sejumlah wilayah di Indonesia, merupakan tempat favorite bagi nyamuk berjenis malaria untuk perkembang biakannya.

“Jakarta sekarang panas, banyak nyamuk berkembang biak, pasti ada vektor nyamuk Anopheles (malaria) meskipun bukan daerah endemis,” ungkap dr Amar Widhiani.

dr Amar Widhiani mengatakan, untuk nyamuk baik Aedes Aegypti (demam berdarah) maupun Anopheles (Malaria) sangat menyukai daerah tropis yang tidak dingin, sebab nyamuk tidak bisa berkembang biak jika berada di tempat dingin.

Walaupun daerah Jakarta dan sekitarnya bukan termasuk daerah endemis, masyarakat harus tetap waspada mengenai penyakit malaria, sebab bisa menular karena beberapa faktor penyebab.

“Di Daerah seperti Jakarta dan Bekasi banyak terdapat semak-semak yang menyebabkan air (mengalir) tidak lancar. Itu menjadi tempat berkembang biak Anopheles dengan mudah,” ungkap dr Amar Widhiani yang praktek di RS Anak dan Bunda Harapan Kita, Jakarta.

Baca Juga: Resmi! Mantan Narapidana Boleh Daftar Jadi Caleg pada Pemilu 2024, Namun dengan Beberapa Syarat Ini

dr Amar Widhiani juga memaparkan, jika penyakit malaria bisa menyebar disebabkan karena nyamuk Anopheles yang dibawa oleh kendaraan atau alat transportasi yang sering berpindah-pindah dari satu tempat ke tempat yang lain.

Termasuk juga pemudik yang balik membawa penyakit malaria dalam tubuhnya, bisa menularkan kepada pemudik lainnya melalui gigitan nyamuk Anopheles yang ia bawa dari kampung halaman misalkan.

“Transfusi darah juga harus hati-hati, jika mendapatkan donor yang mengidap penyakit malaria juga akan menularkan penyakitnya kepada yang mendapatkan transfusinya,” ungkap dr Amar Widhiani.

dr Amar Widhiani memberikan sarannya kepada masyarakat, untuk meminimalisir keluar rumah antara waktu sore hari hingga waktu subuh.

Jika memang terdapat keterpaksaan keadaan sebisa mungkin menggunakan pakaian lengkap, dengan lengan dan celana panjang, serta antisipasi menggunakan obat anti nyamuk, dan ulangi pemakaiannya setiap 4 jam hingga 6 jam sekali, untuk mencegah penularan penyakit malaria.

Penting juga untuk istirahat atau tidur di ruangan bersuhu dingin, menggunakan penyejuk udara atau kipas angin. Serta dihimbau menggunakan kelambu anti nyamuk, untuk mencegah supaya tubuh terhindar dari gigitan nyamuk termasuk yang berjenis Anopheles.***

Editor: Muhafi Ali Fakhri

Sumber: Antara News

Tags

Terkini

Terpopuler