Dengan demikian, tim medis memiliki kesempatan untuk mengobatinya lebih awal dengan kerusakan jangka panjang yang terbatas.
Baca Juga: 6 Ciri-Ciri Rumah yang Datangkan Hoki dan Rezeki Bagi Pemiliknya, Menurut Primbon Jawa
Para peneliti merekrut pasien yang dirawat di rumah sakit dengan Covid 19 yang parah.
Studi ini akhirnya mencakup 3.055 pasien dengan Covid 19 terlepas dari status neurologis, 475 pasien dengan masalah neurologis yang diinduksi Covid, dan 214 pasien yang memerlukan evaluasi oleh ahli saraf konsultan untuk berpartisipasi dalam penelitian ini.
Pasien melaporkan masalah neurologis yang mereka alami saat mereka menderita Covid.
Setiap bukti kondisi neurologis juga dicatat oleh dokter yang memantau gejala pasien.
Dari 3.743 pasien yang dirawat di rumah sakit karena Covid, 3083 (82 persen) mengalami masalah neurologis. Sakit kepala dilaporkan lebih dari gejala neurologis lainnya (37 persen). Gejala tertinggi kedua adalah hilangnya penciuman atau rasa (26 persen).
Para peneliti menemukan orang yang melaporkan sakit kepala, kehilangan penciuman dan rasa, atau kelemahan otot memiliki risiko kematian akibat Covid 19 yang lebih rendah.
Namun, Chou mengklarifikasi hasilnya tidak menunjukkan bahwa sakit kepala melindungi orang dari kematian akibat Covid.
Baca Juga: Hanya Dengan Cara Ini Mata Minus Bisa Kembali Sehat, Berikut Penjelasan dr. Zaidul Akbar