Awas! Jangan Anggap Sepele Polusi Udara, Ternyata Bisa Sebabkan Penyakit Berbahaya hingga Kematian!

- 4 April 2023, 15:10 WIB
Awas! Jangan Anggap Sepele Polusi Udara, Ternyata Bisa Sebabkan Penyakit Berbahaya hingga Kematian
Awas! Jangan Anggap Sepele Polusi Udara, Ternyata Bisa Sebabkan Penyakit Berbahaya hingga Kematian /Antara/

PORTAL NGANJUK Persoalan polusi udara ternyata tidak hanya masalah lingkungan tetapi memiliki dampak terhadap kesehatan manusia.

Tercatat ada beberapa penyakit respirasi yang disebabkan polusi udara dengan prevalensi yang cukup tinggi.

Melansir Global Burden Diseases 2019 Diseases and Injuries Collaborators, terdapat lima penyakit respirasi penyebab kematian tertinggi di dunia, diantaranya penyakit paru obstruktif kronis (PPOK), pneumonia, kanker paru, tuberkulosis, dan asma.

 

Dari data tersebut menunjukkan PPOK memiliki jumlah 209 kejadian dengan 3,2 juta kematian, pneumonia 6.300 kejadian dengan 2,6 juta kematian, kanker paru 29 kejadian dengan 1,8 juta kematian, tuberkulosis 109 kejadian dengan 1,2 juta kematian, dan asma 477 kejadian dengan 455 ribu kematian.

Sementara di Indonesia dari 10 penyakit dengan kasus terbanyak 4 di antaranya merupakan penyakit respirasi, antara lain PPOK 145 kejadian dengan 78,3 ribu kematian, kanker paru 18 kejadian dengan 28,6 ribu kematian, pneumonia 5.900 kejadian dengan 52,5 ribu kematian, dan asma 504 kejadian dengan 27,6 ribu kematian.

Faktor risiko polusi udara terhadap penyakit respirasi ini pun cukup tinggi.

PPOK memiliki risiko 36,6 persen, pneumonia 32 persen, asma 27,95 persen, kanker paru 12,5 persen, dan tuberkulosis 12,2 persen.

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan pemerintah terus mendorong upaya promotif preventif untuk mencegah masyarakat mengalami dampak dari polusi udara.

 

Ada 4 faktor resiko penyakit paru yang pertama adalah polusi udara, riwayat merokok, infeksi berulang dan genetik, dimana polusi udara menyumbang 15-30 persen.

''Upaya-upaya dilakukan dengan melibatkan lintas sektor. Karena ini permasalahan lingkungan dan kita ada di dalamnya dan ini harus diatasi bersama-sama. Kita berharap anak-anak kita generasi masa depan tetap dapat menghirup udara segar dan sehat serta anak-anak dapat tumbuh dan berkembang secara optimal,'' ujar Budi Gunadi Sadikin.

Sementara Ketua Perhimpunan Dokter Paru Indonesia sekaligus Guru Besar Bidang Pulmonologi dan Respirasi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia Prof. dr. Agus Dwi Susanto menekankan pentingnya pencegahan dalam upaya mengatasi permasalahan polusi udara.

''Polusi udara terbukti menimbulkan masalah respirasi dan pernapasan. Upaya pencegahan dengan menurunkan polusi udara harus dilakukan semua pihak sehingga kasus respirasi dapat dikurangi,'' ucap Agus.

Agus juga mengatakan pemerintah dan masyarakat harus memahami terkait kualitas udara yang baik untuk kesehatan paru yang lebih baik.

Saat ini kajian terus dilaksanakan dan pemerintah bersama komunitas dan lintas sektor terkait upaya pencegahan krisis polusi udara perkotaan di Indonesia.***

Editor: Yusuf Rafii


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah