5 Fakta kenapa Laut Indonesia Jadi Sorotan, Sampah Menumpuk di Sana dan Sini Salah Satunya

9 Mei 2022, 16:50 WIB
Ilustrasi pencemaran laut. /Pixabay/Sergeitokmakov/

PORTAL NGANJUK – Indonesia menjadi perhatian dunia dan menjadi sorotan untuk saat ini.

Sebelumnya di Indonesia ikut memeriahkan Hari Bumi yang bertepatan pada 22 April 2022.

Namun kebiasaan Indonesia belum lepas dengan adanya masalah penumpukan sampah.

Baca Juga: Terbaru! BTS Rilis Album Terbaru ‘Proof’, Cari Tahu 19 Daftar Lagunya Disini

Di beberapa lokasi Indonesia masih banyak sampah yang bertebaran disana-sini saat libur lebaran 2022.

Salah satu lokasi yang menjadi langganan sampah adalah di laut.

Laut Indonesia memang terkenal sangat cantik dan indah, namun karena adanya penumpukan sampah membuat kesan yang berbeda.

Baca Juga: BMKG Tegaskan Suhu Panas di Tanah Air Bukan Gelombang Panas, Ini Penyebab Sebenarnya

Hampir sekitar 71 persen bumi terdiri dari laut, jika tercemar sampah maka kehidupan di laut akan terancam.

Banyak ikan, kerang, dan organisme lain yang akan terkena imbas dari pencemaran yang terjadi.

Masyarakat Indonesia harus mengerti bagaimana ancaman yang bisa terjadi saat lalai dalam menjaga ekosistem, khususnya di laut.

Baca Juga: Dinilai Memasukkan Sebagian Vaksin Tak Halal Untuk Masyarakat, Yayasan Ini Layangkan Somasi ke Pemerintah

Ini dia 5 fakta mengenai pencemaran laut yang sering terjadi dan ditemukan, salah satunya di Indonesia.

  1. Tumpahan minyak

Kejadian ini sering terjadi karena kelalaian dari pihak pengelola, bisa juga karena kesengajaan.

Terkadang masih ada orang yang tega membuang limbah ke sungai dan akan mengarah ke laut.

Jika limbah itu ikut terbawa ke laut, dipastikan ikan dan hewan lain akan ikut mati akibat air yang tercemar.

Yang menjadi langganan merupakan buangan dari limbah melalui sungai dan pipa pembuangan.

  1. Lebih banyak plastik daripada ikan

Saat ini kebanyakan kemasan menggunakan bahan dasar plastik yang tidak ramah lingkungan.

Dari mulai plastik kresek, makanan ringan, mie, dan produk kosmetik.

Keberadaan hewan seperti ikan menjadi terancam oleh adanya sampah yang berserakan di laut.

Dibeberapa foto dan video juga sering tersebar ke media sosial mengenai kondisi laut yang memprihatinkan.

Jumlah ikan dan sampah plastik yang ada hampir sama, bahkan didominasi oleh sampah plastik.

Sampah di laut masih menjadi pekerjaan besar bagi seluruh elemen masyarakat, apalagi masih libur lebaran 2022.

Masyarakat berbondong-bondong pergi ke tempat wisata, salah satunya pantai. Sangat disayangkan setelah itu kemudian terjadi penumpukan sampah di area wisata tersebut.

Dari hasil prediksi untuk tahun 2050, kemungkinan jumlah sampah plastik yang berada di laut akan melebihi jumlah ikan yang hidup di laut.

  1. Plastik memunculkan reaksi kimia

Informasi bahwa plastik merupakan salah satu bahan yang susah untuk diuraikan adalah benar.

Untuk mengurai sebuah plastik dibutuhkan waktu lebih dari 100 tahun agar terurai dengan baik.

Plastik yang telah berada di laut memiliki efek yang besar jika harus menunggu waktu sepanjang itu.

Plastik diketahui tersusun dari beberapa unsur, jika dibiarkan lama di laut akan mengeluarkan sebuah cairan kimia.

Ditakutkan dari cairan tersebut bisa membunuh makhluk hidup yang ada di laut.

Ini bisa berdampak besar bagi ekosistem laut, termasuk manusia yang menjadi konsumen bahan yang berasal dari laut.

  1. China dan Indonesia merupakan penghasil sampah

China merupakan produksi dari berbagai kebutuhan, mulai dari alat dapur, elektronik, dan peralatan rumah tangga.

Negara ini merupakan salah satu penyumbang penceraman sampah yang ada di laut.

Selain itu, Indonesia juga dikaitkan ikut terlibat dengan pencemaran sampah plastik yang terjadi di laut.

Indonesia diketahui merupakan negara konsumen yang tinggi mengenai kebutuhan apapun.

Oleh karena itu tidak heran mengapa Indonesia menjadi penyumbang terbesar sampah plastik selain China.

Mesti termasuk yang terbesar, namun 20 negara juga terkait dengan pencemaran yang ada, termasuk negara besar Amerika Serikat.

  1. Pencemaran laut oleh serat sintetis

Terdapat bahan yang telah dikembangkan oleh peneliti yang diberi nama serat sintetis.

Menurut data yang ada, terdapat lebih dari 70.000 serat sintetis yang telah diproduksi untuk berbagai kebutuhan manusia.

Termasuk bahan yang susah diurai seperti plastik dan termasuk dalam masalah besar dalam pencemaran di laut.

Itu dia mengenai 5 fakta yang sering terjadi pencemaran laut dan yang menjadi sorotan adalah China dan Indonesia.***

Editor: Alfan Amar Mujab

Tags

Terkini

Terpopuler