Putri Candrawathi Tetap Ngotot Jadi Korban Pelecehan, Irma Hutabarat: Sangat Tidak Masuk Akal!

2 September 2022, 13:25 WIB
Putri Candrawathi Tetap Ngotot Jadi Korban Pelecehan, Irma Hutabarat: Sangat Tidak Masuk Akal! /Diolah Dari Google

PORTAL NGANJUK – Penyelidikan oleh pihak kepolisian atas kasus pembunuhan Brigadir J yang didalangi oleh mantan kadiv Propram Irjen Ferdy Sambo, hingga kini masi terus bergulir.

Pasca ditetapkan sebagai tersangka dan dipecat secara tidak terhormat dari Polri, Ferdy Sambo belum lama ini telah menjalani rekonstruksi ulang kejadian yang menghilangkan nyawa Brigadir J tersebut.

Dalam rekonstruksi pembunuhan tersebut, Putri Candrawathi pun masih mempertahankan pernyataannya.

Baca Juga: Profil Bharatu Prayogi Sita Pisau Dari Tangan Kuat Ma'ruf, Disebut Punya Power Lebih Tinggi Dari Bharada E

Yakni soal keterangannya yang menyatakan bahwa dirinya dilecehkan oleh Brigadir J.

Sontak hal tersebut mendapatkan beragam tanggapan dari masyarakat mengenai alasan Putri Candrawathi tersebut.

Irma Hutabarat pendiri ICE Indonesia atau Institute of Civic Education on Indonesia. Juga menanggapi hal ini.

Tanggapannya diutarakan Irma Hutabarat ketika menjadi tamu pada podcast Refly Harun.

Di awal pembahasan mereka membahas mengenai hal-hal yang behubungan dengan kehidupan masyarakat Indoenesia dan pemerintahan.

Refly harun mengibaratkan laporan atau pengaduan masyarakat kepada pemerintah seperti sebuah saluran yang mampet.

Baca Juga: Pacar Bharada E Berpengaruh Penting Saat Bharada E Berikan Keterangan Dan Gagalkan Skenario Busuk Ferdy Sambo

“Sekarang ini saluran mampet,” ungkap Refly Harun, Kamis 1 September 2022.

Dimana pengaduan masyarakat tidak dapat tersalurkan dengan baik, lantas Refly Harun menyarankan Irma Hutabarat membuat sebuah program untuk memungkinkan,

Masyarakat mengadu ke Pemerintah agar bisa didengarkan dan pelayanan terkait permasalahan yang terjadi di antara masyarakat.

Menurut ahli hukum tata Negara itu mengatakan, semakin banyak orang yang memberikan fasilitas kepada masyarakat untuk mengadu, Negara akan lebih sehat.

“Semakin banyak youtuber..yang memberikan fasilitas bagi masyarakat untuk mengadu, Negara akan lebih sehat,” tutur Refly Harun.

Lulusan Fakultas Hukum UGM itu menyinggung bahwa mafia butuh masyarakat yang ngak sehat.

Baca Juga: Jenderal Andika Perkasa Mutasi Pangkoarmada, Danlanud Halim hingga Kapuspen, Apakah Karena Kasus?

Irma menanggapi pernyataan tersebut, dia mengatakan bahwa maryarakat yang tidak sehat itu adalah masyarakat yang ketakutan dan bisa di bandrol.

Kemudian Refly Harun meminta Irma Hutabarat untuk memberikan kesimpulan mengenai kasus yang menghebokan publik yaitu kasus kematian Brigadir J.

Irma mengharapkan bahwa netizen memiliki keberanian dalam mengemukakan ide-ide dan ekspresi.

“Saya berharap bahwa para netizen lebih berani untuk mengemukakan ide-ide dan ekspresi,” tutur Ketua Komunitas Civil Society Indonesia itu.

Kemudian dia menyinggung kasus kematian Brigadir J, menurutnya permasalahan ini harus dikawal karena polisi merupakan garda utama.

“Masalah Yosua ini kita harus mengawalnya, urusan ini menjadi penting karena polisi adalah garda pertama dalam penegakan hukum” ucap Irma Hutabarat.

Baca Juga: DKI Beberkan Dana KJP Plus dan KJMU Sebesar Rp82,97 Miliar Mengendap Karena Hal Ini

Menurutnya permasalahan ini juga akan dibawa ke kejaksaan dan kehakiman, harapanya dalam penanganan kasus ini agar bisa lebih transparan.

“Nanti akan berurusan dengan Kejaksaan dan Kehakiman semoga dalam proses-proses ini, kita akan bisa melihat lebih transparan, lebih berkeadilan,” tutur Irma.

Dia bahkan juga memberikan apresiasi kepada netizen atas support dalam mengawal kasus kematian Brigadir J.

Kemudian Refly Harun membacakan hasil voting yang telah dia buka beberapa lalu, pertanyaan yang Refly ajukan adalah

Apakah anda merasa bahwa Polisi adalah Pelindung, Pengayom dan Pelayan masyarakat?

Yang mengisi voting tersebut ada 20 ribu orang, kemudian yang menanggapi iya hanya 5%, yang tidak itu 85% dan ragu-ragu/tidak tahu itu 8%.

Baca Juga: Putri Candrawathi Dikabarkan Berselingkuh Dengan Kuat Maruf, Seorang Wanita Mendadak Sarankan Tes DNA

Menurut Refly Harun voting ini penting,kemudian dari hasil voting yang lain dengan pertanyaan.

Menurut anda apakah kasus KM 50 penuh kejanggalan dan perlu dibuka kembali?

Hasil votingnya 54 ribu orang dan yang mengatakan Iya Janggal 95% tidak 5% ragu-ragu 1% jadi menurut Refly hasil ini adalah survey mutlak, orang-orang yang memberi tanggapan tidak dipaksa.

Artinya netizen sudah tidak mempercayai polisi.

“Wah ini ngeri-ngeri sedap ini, berarti netizen ini pada ngak percaya pada Polisi ngak percaya sama aparat gitu, ngak percaya sama Negara,”ungkap Refly Harun.

Refly harun menyinggung mengenai survey yang diberikan oleh kepolisian, yang hasilnya menyatakan kepercayaan publik telah naik,

Menurut Refly jika survey itu datanya bisa diolah, artinya ada kemungkinan berubah.

Baca Juga: Istri Brigjen Hendra Kurniawan Bantah Suaminya Merusak CCTV TKP Brigadir J, Berikan Bukti Surat ke Publik

“Tapi kalau survey bisa diolah datanya,” ungkap lulusan Fakultas Hukum UGM itu.

Irma menanggapi hal tersebut dia mengaku bingung dengan hasil survey dari dari pihak Polisi.

“Survey kok bisa gitu yah, bisa 78% kepuasan itu dari mana angka nya yah?, itu saya bingung kok 78%,”pungkas Irma Hutabarat.

Kemudian Refly membahas mengenai voting yang diberikan dengan pertanyaan.

Apakah anda yakin motif Sambo soal kesusilaan, Pelecehan atau Perselingkuhan?

45 ribu orang yang voting yang percaya itu 7% tidak percaya itu 89% ragu-ragu 4%.

Baca Juga: Putri Candrawathi Mendapatkan 3 Skenario Khusus dari Polri? Angelina Sondakh: Saya Dibui Meski Ada Balita

Irma Hutabarat menanggapi hasil voting tersebut, menurutnya jika 87% tidak percaya dengan omongan Kapolri itu berbahaya.

“Kalo 87% tidak percaya dengan omongan Kapolri kan itu bahaya,” tutur Irma menanggapi hal tersebut.

Dari hasil voting yang melayangkan pertanyaan.

Apakah anda percaya Yosua masuk kamar Putri di Magelang dan melucuti pakaian?

79 ribu orang menanggapi voting tersebut, percaya 4% dan tidak percaya 93% ragu-ragu 4%.

Irma pun menaggapi hasil voting tersebut dia mengatakan bahwa Yosua adalah anak baik-baik yang sangat menghargai perempuan,

“Karena Yosua itu anak baik, saya jadi ingat anak laki-laki saya gitu loh sama perempuan itu hormat dan memuliakan, apalagi perempuan yang sudah dianggap ibunya.” tutur Irma Hutabarat.

Baca Juga: Pertamina Pastikan Subsidi BBM Tepat Sasaran, Gimana Caranya?    

Menurutnya sangat tidak masuk akal jika pernyataan ini diungkit-ungkit lagi Irma mempertanyakan apakah Putri Candrawathi tidak mengetahui bahwa skenario ini sudah berubah?

“Sangat tidak masuk akal jika itu kemudian dinyanyikan lagi dan dinyanyikan lagi, saya merasa bahwa Putri mengatakan itu berdasarkan skenario,

Apakah dia ngak tahu selama 50 hari bahwa itu udah berubah atau memang tidak ada skenario lain? jelas Jurnalis sekaligus Aktivis tersebut. ***

Editor: Muhafi Ali Fakhri

Tags

Terkini

Terpopuler