70 Persen Air Minum di Indonesia Disebut Tercemar Tinja, Warganet: Yang Aman Apa di Indonesia?

20 Oktober 2022, 22:12 WIB
Sebagian besar sumber air minum itu tercemar oleh limbah tinja. Kesimpulan itu hasil penelitian Kemenkes terhadap puluhan ribu rumah tangga di Tanah Air. /Sumber: Unplash/engin akyurt/

PORTAL NGANJUK – Berdasarkan data dari Kementerian Kesehatan, hampir 70 persen sumber air minum rumah tangga di Indonesia terindikasikan tercemar oleh tinja.

Hal tersebut disampaikan oleh United Nations Children's Fund (UNICEF) Indonesia pada Kampanye Indonesia Sehat Berseri dari SoKlin Antisep di Jakarta, Rabu (19/10/2022).

Kampanye tersebut bertujuan untuk percepatan imunisasi rutin dan edukasi perilaku hidup bersih sehat bagi keluarga di 11 provinsi.

 Baca Juga: UNICEF Sebut 70 Persen Air Minum di Indonesia Tercemar Tinja

11 provinsi tersebut adalah Riau, Sumatera Barat, Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Daerah Istimewa Yogyakarta, Sulawesi Tengah, Sulawesi Selatan, dan Nusa Tenggara Timur.

Berdasarkan data dari Kementerian Kesehatan, hampir 70 persen sumber air minum rumah tangga di Indonesia terindikasikan tercemar oleh tinja.

"Aduh ini sebenernya kalau cerita ini agak menyedihkan, karena ternyata ceritanya betul, studinya dari Kementerian Kesehatan yang dilakukan untuk mengukur kualitas air minum di Indonesia di sekitar 25.000 rumah tangga di Indonesia di 34 Provinsi," tutur Water Sanitation and Hygiene (WASH).

 Baca Juga: Wartawan Sebut ‘Leslar Bersemi Kembali’, Netizen : Wajah Billar Seperti Menyimpan Dendam

Specialist UNICEF Indonesia, Maraita Listyasari dalam konferensi pers pada Rabu, 19 Oktober 2022 menambahkan bahwa dari rumah tangga yang menjadi sampel tersebut, hampir 70 persennya terindikasi ada pencemaran tinja.

Spesialis Air, Sanitasi, dan Kebersihan itu pun mengaku prihatin dengan hasil temuan Kemenkes terkait kualitas air minum di Indonesia.

Dengan mengkonsumsi air minum tersebut dikatakan dapat meningkatkan risiko timbulnya berbagai macam penyakit.

 Baca Juga: Kasus Gagal Ginjal Akut Melonjak, Kemenkes Imbau Masyarakat untuk Lakukan Hal Ini sebelum Konsumsi Obat

Penularan penyakit dapat bermula dari toilet yang kotor, air tanah yang terkontaminasi tinja karena toilet tidak terhubung dengan tangki septik sesuai standar.

Ia juga menambahkan tangan yang tidak dicuci menggunakan sabun di bawah air mengalir, serta makanan yang tidak ditutup dengan baik sehingga mudah dihinggapi lalat atau serangga juga dapat menularkan berbagai penyakit.

Untuk meminimalkan risiko munculnya penyakit, dia mengimbau masyarakat untuk mencoba mengelola sanitasi atau air limbah lebih baik.

"Pastikan toilet terhubung dengan sistem pipa air limbah atau terhubung dengan septic tank yang kedap sesuai standar dan selalu disedot minimal sekali tiga hingga lima tahun, tidak perlu tunggu penuh," ujar Maraita dilansir PORTAL NGANJUK dari Antara.

Dilansir dari Instagram @Folkative, kabar tersebut kemudian mengundang komentar ribuan warganet.

“Astaga yang aman apa di Indonesia,” komentar salah satu warganet.

“Sejak membaca ini saya jadi berhenti minum,” komentar salah satu warganet.

“Ramah Lingkungan dong? Kan didaur ulang,” imbuh warganet selanjutnya.

 ***

Editor: Aditya Yalasena

Sumber: Berbagai Sumber

Tags

Terkini

Terpopuler