Ketua Umum PBNU Menilai Sebutan Kafir untuk Non Muslim Sudah Tidak Relevan di Era Modern

- 1 April 2022, 13:25 WIB
Ketua Umum PBNU Menilai Sebutan Kafir untuk Non Muslim Sudah Tidak Relevan di Era Modern
Ketua Umum PBNU Menilai Sebutan Kafir untuk Non Muslim Sudah Tidak Relevan di Era Modern /facebook/udin/

PORTAL NGANJUK – Baru-baru ini Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Yahya Cholil Staquf alias Gus Yahya mengingatkan status kafir atau non muslim sesungguhnya tidak relevan dalam konteks negara bangsa modern.

Hal tersebut ia sampaikan dalam acara webinar Komisi HLNKI- MUI dengan judul 'Turn Back Islamophobia'.

"Kami pada waktu itu dengan membuat kesimpulan bahwa kategori non muslim atau kafir sesungguhnya tidak relevan di dalam konteks negara bangsa modern," ucap Gus Yahya, dikutip dari Official TVMUI,pada Jumat 1 April 2022.

Baca Juga: Usai Harga Pertamax Resmi Naik, Pertalite Dikhawatirkan Menjadi Langka untuk Masyarakat

Selain itu Gus Yahya juga menjelaskan bahwa diperlukannya sebuah upaya dan strategi untuk mentransformasikan mindset dari umat sendiri.

"Karena umat ini masih punya mindset yang cenderung memelihara kemusuhan dan kebencian satu sama lain," tuturnya.

Menurut Gus Yahya, upaya-upaya tersebut menjadi PR besar bagi semua agama bukan hanya umat Islam saja.

Lebih lanjut, Gus Yahya juga menjelaskan bahwa kesadaran untuk membangun tata dunia yang damai maka diperlukan kebutuhan untuk mengembangkan wawasan keagamaan yang moderat.

"Dalam arti yang tidak mengedepankan permusuhan dan konflik melawan agama lain," ujarnya.

Selain itu, kata Gus Yahya tata dunia yang stabil dan aman tidak mungkin terjadi tanpa adanya toleransi di antara kelompok yang berbeda.

Baca Juga: Update Terbaru Harga Minyak Goreng Kemasan di Seluruh Provinsi Indonesia Jelang Ramadhan 2022

"Kuncinya hidup berdampingan secara damai di antara kelompok-kelompok yang berbeda," tuturnya.

Umat Islam harus lebih bertoleransi kepada Non Muslim, penggunaan istilah Kafir sudah tidak sesuai dengan kehidupan Negara modern saat ini.

Sebagai Agama mayoritas di tanah Air, Umat Islam harus menjaga perasaan dan menghargai kepada pemeluk Agama Non Islam.

Baca Juga: Kemenperin Pastikan Produsen Minyak Goreng Telah Siapkan Stok Sesuai HET Untuk Masyarakat

Gus Yahya menilai, saat ini tingkat toleransi harus lebih ditingkatkan demi menjaga kerukunan antar umat beragama di Tanah Air.

Artikel ini sudah pernah tayang di Pikiran-Rakyat.com dengan judul “Ketua Umum PBNU Ingatkan Status Kafir untuk Non Muslim Tidak Relevan dalam Konteks Negara Modern”.***

Editor: Christian Rangga Bagaskara

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x