Network
Beberapa pihak merasa curiga dengan desakan pembebasan mantan petinggi Front Pembela Islam (FPI) itu merupakan urusan kampanye Prabowo Subianto.
Pria yang disebut-sebut akan maju pada Pilpres 2024 mendatang, dituding memiliki niatan untuk merebut kembali hati Rizieq Shihab.
"Menurut saya ya memang bisa dimaklumi perasaan yang ada di umat, tetapi bagi saya niat kita untuk menjadikan tema anti Islamofobia ini menjadi sesuatu yang bisa mempersatukan umat," kata Ferry Juliantono.
Baca Juga: Satresnarkoba Polres Nganjuk Tangkap 2 Pengedar Narkoba Jenis Pil Koplo Asal Prambon
"Kemudian niat baik untuk kemudian meminta presiden untuk membebaskan semua tahanan politik, termasuk di dalamnya Habib Rizieq Shihab merupakan kewajiban kita atas nama kemanusiaan, atas nama persatuan bangsa, Saya pikir udah bismillah aja," imbuhnya.
Lebih lanjut, Ferry Juliantono menegaskan, apa yang dilakukannya untuk Rizieq Shihab dan Munarman saat ini tidak ada kaitannya sama sekali dengan Pilpres 2024.
"Tapi kalau ini dikaitkan ya mudah-mudahan saya niatkan bukan untuk kaitanya sama 2024 gitu, 2024 buat saya juga masih jauh banget," katanya.
"Tetapi cara saya gini, kalau bisa saya juga menyampaikan sedikit, kalaupun pak Prabowo misalkan bergabung dengan pemerintah saat ini dan apa yang dilakukan oleh Beliau pak Prabowo Subianto sebagai bentuk ijtihad politiknya dalam rangka untuk meredam perseteruan atau potensi konflik yang pada saat itu berkembang, itu juga menurut saya harus bisa diterima juga," tuturnya menambahkan.
Baca Juga: Pasangan Prabowo-Puan Disebut Berpeluang di Pilpres 2024, Pengamat Ungkap Dua Tokoh di Baliknya
Oleh karenanya, dia berharap jika seruan untuk membebaskan Rizieq Shihab dan Munarman ini bisa mengetuk pintu hati Jokowi dan Prabowo Subianto.
