Insiden Kuat Maruf Hampir Tewas di Tangan Brigadir J Terungkap, Bripka RR dan Bharatu Prayogi Melakukan Ini

- 16 September 2022, 06:03 WIB
Insiden Kuat Maruf Hampir Tewas di Tangan Brigadir J Terungkap, Bripka RR dan Bharatu Prayogi Melakukan Ini
Insiden Kuat Maruf Hampir Tewas di Tangan Brigadir J Terungkap, Bripka RR dan Bharatu Prayogi Melakukan Ini /Diolah Dari Google

PORTAL NGANJUK – Belakangan ini baru diketahui bahwa Om Kuat alias Kuat Maruf ternyata hampir tewas di tangan Brigadir J.

Tetapi, nyawa Kuat Maruf alias Om Kuat berhasil terselamatkan berkat peran Bripka RR alias Bripka Ricky Rizal dan Bharatu Prayogi.

Hal itu berhasil terkuak melalui rekonstruksi pembunuhan Brigadir J dan kesaksian Bripka RR.

Baca Juga: Bibi Brigadir J Mucul Ke Publik, Putri Candrawathi Minta Bayi dan Janjikan Sesuatu Akhirnya Terbongkar

Dalam kesaksian Bripka RR yang disampaikan pengacaranya, Erman Umar dikutip dari chanel YouTube Uncle Wira.

Di mana Bripka RR sempat menyembunyikan senjata panjang dan pendek Brigadir J yang terletak di kamar ADC lantai 1 dipindahkan ke kamar anak Ferdy Sambo yang berada di lantai 2.

Hal itu dilakukan Bripka RR sebelum memanggil Brigadir J karena sempat dipertanyakan oleh Putri Candrawathi.

Putri Candrawathi sempat bertanya 'Yosua di Mana' kepada Bripka RR dan Putri Candrawathi juga meminta untuk bertemu dengan Brigadir J.

Erman Umar mengatakan, Bripka RR atau Bripka Ricky Rizal pun bertanya ke Putri Candrawathi mengenai peristiwa yang terjadi.

Namun Putri Candrawathi tidak menjawab pertanyaan tersebut dan menanyakan posisi Yosua di mana.

Baca Juga: Heboh, 28 Balita Di Gambia Meninggal Diduga Mengonsumsi Paracetamol, Kok Bisa?

Sebelum memanggil Yosua, Ricky Rizal berinisiatif untuk mengamankan senjata bersama Bharada E yang berada di kamar ADC lantai 1.

Senjata berupa senjata panjang dan senjata pendek itu langsung diamankan ke kamar anak Sambo di lantai 2.

"Bripka Ricky takut apabila tidak diamankan akan digunakan Yosua karena sempat dihalangi Kuat menggunakan pisau," ujar Erman menuturkan pengakuan Ricky.

Barulah kemudian Ricky turun dan mencari Yosua yang kemudian ditemukan sedang berada di depan rumah.

Ricky juga sempat bertanya ke Yosua tentang apa yang sebenarnya terjadi.

Namun Brigadir J mengaku tidak tahu alasan Om Kuat tiba-tiba marah kepadanya.

Baca Juga: Ini Dia Cara Buka Rekening BRI Online Untuk Cairkan BSU 2022 Tanpa ke Kantor BRI

Setelah itu, Ricky membujuk Yosua untuk bertemu dengan Putri Candrawathi karena diminta langsung.

Selang beberapa lama, Brigadir J akhirnya mau untuk bertemu Putri Candrawathi di kamar lantai 2.

"Sampai di kamar 2, Yosua duduk di bawah lantai dan Putri tiduran di kasur. Bripka Ricky menunggu di luar kamar.

Pembicaraan antara Yosua dan Putri Candrawathi tidak terdengar oleh Bripka Ricky," imbuh Erman.

Pertemuan Brigadir J dan Putri Candrawathi itu berlangsung selama kurang lebih 15 menit.

Setelah Yosua keluar dari kamar, Bripka RR sempat menanyakan kembali mengenai peristiwa yang terjadi.

Namun Brigadir J lagi-lagi tak memberikan penjelasan.

Seusai kejadian itu, Yosua kemudian tidur satu kamar bersama Bharada E. Sedangkan Ricky dan Kuat tidur di ruang tengah memakai kasur lipat.

Peran Bharatu Prayogi

Keselamatan Om Kuat alias Kuat Ma'ruf pun tak terlepas dari peran Bharatu Prayogi.

Peran Bharatu Prayogi terungkap setelah rekonstruksi pembunuhan Brigadir J pada Selasa, 30 Agustus 2022.

Bharatu Prayogi merupakan salah satu dari kedelapan ajudan Ferdy Sambo.

Baca Juga: Ini Dia Profil Gubernur Papua Lukas Enembe yang Jadi Tersangka oleh KPK

Bharatu Prayogi merupakan senior dari Bharada E sebagai yang sama-sama bertugas sebagai ajudan Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi.

Sebelumnya, dikutip dari YouTube Uncle Wira pada rekonstruksi tersebut akhirnya terungkap alat bukti yaitu dua belah pisau.

Pisau tersebut merupakan milik dari Om Kuat alias Kuat Ma'ruf.

Dua belah pisau tersebut awalnya dipegang oleh Kuat Ma'ruf, lalu diserahkan kepada salah satu Ajudan Ferdy Sambo yang bernama Bharatu Prayogi.

Kuat Ma'ruf menyerahkan pisau dan HT kepada salah seorang ajudan Ferdy Sambo bernama Bharatu Prayogi tersebut.

Sebagaimana diketahui, adegan menyerahkan pisau itu terungkap saat rekonstruksi pada adegan ke 74.

Saat itu KM atau Kuat Ma'ruf alias Om Kuat sedang berdiri di samping ajudan Ferdy Sambo.

Lalu terdengar seorang penyidik menyampaikan pada adegan ke 74 KM atau Kuat Ma'ruf alias Om Kuat menyerahkan pisau dan HT kepada Bharatu Prayogi.

Baca Juga: Jadi Tersangka Dugaan Kasus Gratifikasi, KPK Cekal Gubernur Papua Lukas Enembe ke Luar Negeri

KM atau Kuat Ma'ruf alias Om Kuat juga terlihat melakukan sesuai dengan apa yang disampaikan penyidik dengan benda yang berwarna hitam meyerupai pisau.

Terkait hal itu, Dirtipidum Bareskrim Polri Brigjen Andi Rian mengungkapkan, pisau itu merupakan barang bukti yang memiliki kaitannya dengan peristiwa di Magelang, Jawa Tengah.

"Itu pisau yang dibawa oleh saudara Kuat dari Magelang," kata Andi kepada wartawan di Kompleks Polri Duren Tiga, Jakarta Selatan, dikutip dari Uncle Wira.

Menurut Andi, pisau itu digunakan oleh penyidik untuk rekonstruksi, dia menyebut ada peristiwa adegan melibatkan pisau tersebut di Magelang.

"Pada saat ada kejadian, ada peristiwa sehingga itu digunakan di Magelang," lanjutnya.

Akan tetapi, Andi enggan menjelaskan peristiwa apa yang dimaksud sehingga Kuat Ma’ruf menggunakan pisau itu.

"Ya itu, peristiwanya apa ya nantilah," ucapnya.

Dapat disimpulkan dari rekonstruksi pembunuhan Brigadir J yang juga ditayangkan di Polri Tv itu, peran Bharatu Prayogi menyita pisau yang dibawa Kuat Ma'ruf dari Magelang.

Baca Juga: Pemuda Madiun Diduga Hacker Bjorka Berhasil Diringkus Polisi, Alasan Peretasan Pejabat Elite Mulai Terungkap

Bripka RR Selamatkan Nyawa Om Kuat alias Kuat Ma'ruf

Bripka RR atau Bripka Ricky Rizal pun bertanya ke Putri Candrawathi mengenai peristiwa yang terjadi.

Namun Putri Candrawathi tidak menjawab pertanyaan tersebut dan menanyakan posisi Yosua di mana.

Sebelum memanggil Brigadir J, Bripka RR alias Ricky Rizal berinisiatif untuk mengamankan senjata bersama Bharada E yang berada di kamar ADC lantai 1.

Senjata berupa senjata panjang dan senjata pendek itu langsung diamankan ke kamar anak Sambo di lantai 2.

"Bripka Ricky takut apabila tidak diamankan akan digunakan Yosua karena sempat dihalangi Kuat menggunakan pisau," ujar Erman menuturkan pengakuan Ricky.

Barulah kemudian Ricky turun dan mencari Yosua yang kemudian ditemukan sedang berada di depan rumah.

Baca Juga: HEBOH! Terungkap Putri Candrawathi Minta Bayi, Brigadir J Dijanjikan Hal Ini, Keluarga Yosua Ungkap Semua

Terbaru, Dalam kasus pembunuhan berencana Brigadir J, polisi telah menetapkan 5 tersangka.

Mereka adalah Bharada E alias Richard Eliezer Pudihang Lumiu, Bripka RR alias Ricky Rizal, Kuat Maruf alias KM, Irjen Ferdy Sambo alias FS, dan Putri Candrawathi alias PC.

Bharada E dijerat dengan Pasal 338 KUHP tentang Pembunuhan Juncto 55 dan 56 KUHP.

Sedangkan, Brigadir RR dan KM dipersangkakan dengan Pasal 340 KUHP tentang Pembunuhan Berencana subsider Pasal 338 juncto Pasal 55 dan Pasal 56 KUHP.

Ferdy Sambo dipersangkakan dengan Pasal 340 subsider Pasal 338 jo Pasal 55, Pasal 56 KUHP.

Kemudian, Putri Candrawathi disangkakan dengan Pasal 340 KUHP juncto Pasal 55 dan Pasal 56.***

Editor: Muhafi Ali Fakhri


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah