Usai Putri Candrawathi Resmi Ditahan, Febri Diansyah Bela Nyonya Sambo Soal Masih Memiliki Balita

- 1 Oktober 2022, 08:54 WIB
Usai Putri Candrawathi Resmi Ditahan, Febri Diansyah Bela Nyonya Sambo Soal Masih Memiliki Balita
Usai Putri Candrawathi Resmi Ditahan, Febri Diansyah Bela Nyonya Sambo Soal Masih Memiliki Balita /Diolah Dari Google

PORTAL NGANJUK – Sebelumnya Putri Candrawathi mendapat hak istimewa untuk tidak ditahan, namun kini Istri Ferdy Sambo tersebut telah resmi ditahan oleh pihak kepolisian.

Tepat pada Jumat, 30 September 2022, Putri Candrawathi, selaku tersangka dalam kasus pembunuhan berencana ajudannya, telah ditahan oleh Bareskrim Polri.

Kepada pengacaranya, Febri Diansyah, istri Jenderal bintang dua ini mengakui ikhlas menerima keputusan penahanan yang dilakukan kepadanya.

Baca Juga: Ramalan Mbak You Kembali Mencuat Soal Hubungan Lesti Kejora dan Rizky Billar : Kalau Nikah Ga Akan Lama

Akan tetapi, meski mengklaim bahwa kliennya menghargai keputusan yang telah ditetapkan itu, namun diakui Febri Diansyah, kondisi ini termasuk berat untuk diterima.

Terutama ketika kliennya itu masih memiliki seorang anak balita, yang berusia dua tahun.

Status Putri Candrawathi sebagai seorang ibu, apalagi masih memiliki seorang anak balita berusia dua tahun, kembali disinggung Febri Diansyah.

“Meskipun kondisi itu sangat berat, kami semua menghargai keputusan penahanan,

Ibu Putri adalah seorang Perempuan dan Ibu yang memiliki anak dibawah usia 2 tahun dan sangat ingin memenuhi kewajibannya merawat & membesarkan,

Meski sangat berat, klien kami ikhlas menerima,” ucap Febri Diansyah.

Dijelaskan bahwa penahanan ini bermula ketika istri Ferdy Sambo datang untuk memenuhi tanggung jawabnya melakukan wajib lapor ke Bareskrim Polri.

Baca Juga: Terendus Bau Tak Sedap Sejak 2021, Alasan Kondisi Mata Bengkak Lesti Tak Masuk Akal, Isu Orang Ketiga Mencuat?

Dengan didampingi kuasa hukum, Putri Candrawathi pun kemudian memenuhi kewajiban tersebut, sekaligus menjalani pemeriksaan kesehatan sesuai ketentuan yang diberlakukan.

“Tim Kuasa Hukum mendampingi Ibu Putri pada hari ini, untuk memenuhi jadwal wajib lapor dan pemeriksaan kesehatan oleh tim Mabes Polri,” ungkapnya.

Untuk hasil pemeriksaan fisik dari istri eks Kadiv Propam Polri ini sendiri disebutkan bahwa Putri Candrawathi dalam kondisi sehat secara fisik, sedangkan untuk psikologisnya, masih membutuhkan pendampingan.

“Kami bersyukur kondisi klien kami baik secara fisik meskipun secara psikologis masih membutuhkan pendampingan mengingat kompleksitas situasi,” beber Febri Diansyah.

Selain itu, Febri menyebutkan jika ada indikasi trauma yang masih terlihat dalam diri Putri Candrawathi, akibat kejadian yang dia alami sebelumnya.

Tak hanya itu, dikabarkan juga jika istri Ferdy Sambo itu telah menerima resep obat dari dokter.

“Kami bersyukur kondisi klien kami baik secara fisik meskipun secara psikologis masih membutuhkan pendampingan mengingat kompleksitas situasi. Ada resep obat juga yang diberikan dokter dari Satuan Kesehatan Pusat Kedokteran dan Kesehatan Polri – Klinik Pratama,” jelasnya.

Lebih lanjut lagi, Febri Diansyah menyebutkan jika Putri Candrawathi ditahan dengan dalih untuk kepentingan proses sidang.

“Setelah pemeriksaan kesehatan, dan proses administrasi terkait kewajiban sebagai tersangka, penyidik melakukan penahanan dengan penjelasan untuk mendukung proses sidang,” tuturnya.

Dalam keterangannya, dia mengaku bahwa pihak mereka juga memiliki kepentingan yang sama demi memastikan kelancaran jalannya proses hukum.

“Menghukum pelaku yang bersalah adalah keharusan di dalam hukum, namun memaksakan pelaku tak bersalah adalah kekeliruan yang sangat mendasar,” pungkasnya.

Terakhir dia menegaskan bahwa pihaknya akan mencermati perkembangan atensi dan respon publik terkait kasus yang telah berjalan selama hampir tiga bulan ini.

Sebelumnya telah diberitakan bahwa Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo memutuskan untuk menahan Putri Candrawathi, terhitung Jumat, 30 September 2022.

Baca Juga: Putri Candrawathi Resmi Ditahan, Kapolri Bocorkan Alasan Utama Penahanan Istri Ferdy Sambo

“Kami telah melaksanakan pemeriksaan terkait dengan kondisi pemeriksaan baik kondisi jasmani dan melakukan pemeriksaan psikologi. Oleh karena itu,

Untuk mempersiapkan dan mempermudah proses penyerahan berkas tahap dua, hari ini saudara PC kita nyatakan kita putuskan untuk ditahan di Rutan Mabes Polri,” ucap Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo.

Dengan ditahannya istri Ferdy Sambo, Polri membuktikan komitmen mereka yang berjanji akan mengusut dan memproses sampai tuntas serta transparan.

“Sesuai dengan komitmen kami untuk memproses secara tegas transparan tidak pandang bulu, tidak ada yang ditutup-tutupi,” jelas Kapolri.

Sebelumnya beberapa petunjuk baru terkait misteri kasus Brigadir J mulai dapat terungkap.

Petunjuk baru mengenai perbuatan Brigadir J yang membuat Putri Candrawathi trauma kini berhasil dikuak.

Hal itu berkat pengakuan jujur Putri Candrawathi yang menjelaskan semua perbuatan sang ajudan hingga membuat Ferdy Sambo emosi dan terguncang.

Keterangan itu diperoleh dari Putri Candrawathi yang menceritakan kronologi lengkap perbuatan brigadier J kepadanya hingga muncul petunjuk diluar dugaan.

Sang supir pribadi, Kuat Maruf atau Om Kuat juga mulai memberi pengakuan soal skenario yang dilakukan oleh Ferdy Sambo.

Om Kuat adalah sopir pribadi dari Putri Candrawathi, istri Ferdy Sambo.

Saat peristiwa di Magelang dan Duren Tiga, disebut bahwa Kuat Ma'ruf berada di TKP.

Kini akhirnya Om Kuat atau Kuat Ma'ruf berkata jujur soal skenario Ferdy Sambo sang atasan.

Peristiwa Berdarah di Duren Tiga Mulai Terungkap

Polisi akhirnya menyampaikan hasil uji kebohongan, terhadap lima tersangka.

Dari lima orang tersangka yang menjalani pemeriksaan, 3 diantaranya memberikan keterangan secara jujur, namun dua lainnya masih tidak diungkap oleh Polisi.

Tiga orang yang disebut berkata jujur adalah Tersangka Richard Eliezer atau Bharada E, Ricky Rizal atau Bripka RR, dan Kuat Maruf.

Dikutip dari Voxtimor, Direktur Tindak Pidana Umum (Dirtipidum) Bareskrim Brigjen Andi Rian Djajadi menyebutkan Hasil pemeriksaan ketiganya tak menunjukkan indikasi penipuan atau no deception indicated.

“Barusan saya dapat hasil sementara uji poligraf terhadap RE, RR, dan KM. Hasilnya no deception indicated alias jujur,” kata kepada wartawan.

Sehari setelahnya, giliran tersangka Putri Candrawathi dan saksi bernama Susi yang menjalani pemeriksaan menggunakan alat pendeteksi kebohongan.

Namun, hasil pemeriksaannya tidak dibuka untuk publik dengan alasan demi keadilan atau pro justitia.

Ferdy Sambo Syok Hingga Menangis

Dilansir dari Uncle Wira, Ferdy Sambo sempat guncang bahkan sampai menangis saat Ferdy Sambo menangis setelah mendengar pengakuan istrinya dan juga harus memerintahkan eksekusi mati Brigadir J.

Di rumah Saguling itu, Ferdy Sambo penuh kemarahan. Ferdy Sambo kemudian mengeluarkan perintah pada Bripka RR.

Ferdy Sambo dalam keadaan penuh emosi memerintahkan Bripka RR menembak mati Brigadir J.

Hal itu disampaikan Bripka RR melalui pengacaranya, Erman Umar.

Apa yang terjadi pada Ferdy Sambo dan istrinya, Putri Candrawathi itu dikisahkan pengacara Bripka Ricky Rizal (RR), Erman Umar.

Melalui Erman Umar, Bripka RR mengatakan pertemuan di Saguling, Jakarta Selatan sangat cepat. Dari pertemuan itu ada keputusan untuk membunuh Brigadir J.

Sebelum ada perintah tembak mati Brigadir J, Ferdy Sambo awalnya menanyakan soal peristiwa di Magelang pada Bripka RR.

“Kan di Saguling itu (Bripka RR) dipanggil. Dipanggil (Ferdy Sambo) dia tanya. ‘Ada kejadian apa, ada kejadian apa di Magelang? Kamu tahu enggak?’” kata Erman mengulang percakapan Ferdy Sambo dan Bripka RR di Saguling pada 8 Juli 2022.

Kemudian Bripka RR menjawab, tidak mengetahui apa yang terjadi di Magelang antara Brigadir J dan istri sang jenderal.

Bripka RR kemudian melihat perangai Ferdy Sambo yang sangat marah, bahkan hingga menangis.

Kepada Ferdy Sambo, Bripka RR menjawab apa yang dia lihat, yakni ketidaktahuan soal peristiwa yang dilaporkan Kuat Maruf maupun Putri Candrawathi. “Enggak tahu” kata Erman Umar menirukan jawaban dari Bripka RR pada Ferdy Sambo.

Ferdy Sambo marah, sambal mengatakan jika istrinya dilecehkan.

“Ini Ibu dilecehkan, pelecehan terhadap ibu,” ucap Erman mengulang perkataan Ferdy Sambo saat bertanya sambal marah pada Bripka RR.

“Dan itu sambil (Ferdy Sambo) nangis dan emosi,” kata Erman Umar.

“Saya enggak tahu Pak,” kata Erman mengulang perkataan Bripka RR.

Pertanyaan berani-tidak tembak Brigadir Yosua dilontarkan Ferdy Sambo di rumah dinas Kadiv Propam Polri di Kompleks Polri Duren Tiga, Jakarta Selatan (Jaksel). Hal itu diungkapkan pengacara Erman Umar atas kesaksian kliennya, Bripka RR. Peristiwa itu terjadi pada Jumat 8 Juli 2022.

"Bapak FS bertanya 'berani tidak tembak Yosua?'. Kemudian saya jawab 'saya tidak berani, Pak. Karena saya tidak kuat mentalnya'," kata Erman menirukan pengakuan Bripka Ricky, dikutip dari YouTube Uncle Wira yang tayang pada Kamis 8 September 2022.

Lanjut Erman, sebelum ditanya soal kesanggupan menembak Brigadir J, Bripka RR ditanya soal insiden yang terjadi di rumah Sambo di Magelang. Bripka RR atau Ricky rizal mengaku tidak tahu soal peristiwa tersebut.

"FS menyampaikan kalau Ibu PC dilecehkan oleh Yosua. FS sambil menangis dan emosi," ucap dia.

Setelah itu Bripka Ricky diminta memanggil Bharada Richard Eliezer (RE atau E). Bripka RR pun turun ke lantai 1 menggunakan lift dan menyampaikan ke Bharada E untuk menghadap Irjen Sambo.

Ia menjelaskan, kelima tersangka lalu berpindah dari rumah di Jalan Saguling ke rumah dinas Duren Tiga.

Bripka RR mengatakan dia diminta Kuat Ma'ruf menghampiri Brigadir Yosua yang sedang berada di taman samping.

Mereka bertiga lalu menemui Ferdy Sambo di ruang tengah rumah dinas. Sudah ada Ferdy Sambo dan Bharada E di ruang tengah tersebut.

"Kemudian Bripka Ricky hanya ingat mendengar Bapak FS mengucapkan 'jongkok!'. Tetapi Yosua tidak mau dan mundur sambil mengangkat kedua tangan di depan dada sambil berkata 'eh ada apa ini?'" tuturnya.

Bripka Ricky mengatakan Bharada E lalu menembak ke arah dada Brigadir J menggunakan senjata miliknya. Brigadir J pun jatuh telungkup dekat tangga, tepatnya di depan kamar mandi.

Bripka Ricky sempat berjalan ke arah dapur karena mendengar Brigadir Romer memanggil lewat HT. Namun saat itu dia tak menemukan siapa pun di ruang tengah sehingga kembali ke ruang tengah.

Erman mengatakan, Bripka RR melihat kondisi Ferdy Sambo terguncang hingga menangis.

Namun tentang penglihatannya pada Ferdy Sambo saat itu, Bripka RR tidak mengetahui alasannya.

“’Saya melihat bapak (Ferdy Sambo) memang guncang. Saya melihat bapak menangis,” kata Bripka RR.

“Enggak biasa (Ferdy Sambo) begitu kan. Tapi saya enggak tahu kejadian di sana, padahal saya ada di sana,” kata Erman menirukan ucapan Bripka RR.

Peristiwa Pelecehan

Temuan Komnas HAM soal pelecehan seksual itu lalu mendapat tanggapan dari pihak Brigadir J.

Sebagai pengacara dari keluarga Yoshua, Johnson Panjaitan menyebut, saat pihaknya melapor ke Kabarskrim Polri. Ibu putri sudah membuat laporan atas dugaan pelecehan seksual Putri Candrawathi di Duren Tiga dan percobaan pembunuhan.

"Dan dengan tegas Polri menyatakan tidak ada tindak pidananya," kata Panjaitan dalam acara di ILC.

Anehnya, soal peristiwa di Magelang. Tidak ada laporan, tiba-tiba diungkapkan Komnas HAM.

"Gak ada pelaporan, tiba-tiba muncul. Jika dilihat dengan sungguh-sunggu, maka berkasnya hancur," tegas Panjaitan.

Panjaitan membeberkan, pihaknya berposisi sebagai pro justitia," tambah Panjaitan.

Menurutnya, jika memang sungguh-sungguh yah pro justitia. "Walau mengelak bahwa itu peristiwa tanggal 7, tetapi harus melihat laporan Bu Putri," kata pengacara keluarga Brigadir J itu.

Panjaitan mengaku, sudah memiliki SP3 laporan Putri Candrawathi.

Berikut isi SP3 Laporan Putry Candrawatri yang dibacakan J.Panjaitan, yang dikutip melalui Youtube TvOnews.

Pada hari jumat tanggal 8 Juli 2022, sekitar Pukul 17.00 di Kompleks Duren Tiga....

Bermula ketika korban sedang berada didalam kamar. Dalam posisi terbaring di tempat tidur, tiba tiba pelaku (Brigadir J) masuk dan langsung memegang paha, kemaluan, serta memegang payudara korban.

Kemudian korban kaget, dan langsung berteriak tolong...tolong..tolong...

Namun pelaku langsung mengancam korban dengan cara menodong senjata api ke kepala korban.

Korban yang merasa ketakutan, kembali berteriak dengan kalimat tolong-tolong...tolong...

Pelaku langsung keluar dari kamar korban. Akibatnya korban merasa ketakutan dan menceritakan kepada suami korban.

TERUNGKAP! Brigadir J Memegang Paha, Kemaluan dan Payudara Putri Candrawathi

Kini beredar isi SP3 laporan Putri Candrawathi soal pelecehan seksual yang dialaminya.

Dalam SP3 laporan Putri Candrawathi juga mengungkapkan detail adegan kamar istri Ferdy Sambo itu dengan Brigadir J.

Putri Candrawathi mengaku payudara, paha hingga kemaluannya diraba Brigadir J.

Bahkan, Putri Candrawathi dalam SP3 tersebut mengaku bahwa dirinya diancam Brigadir J.

Brigadir J disebut meraba bagian intim Putri Candrawathi istri Ferdy Sambo.

SP3 laporan istri Ferdy Sambo itu dibongkar oleh Johnson Panjaitan.

Johnson Panjaitan kembali membongkar SP3 laporan istri Ferdy Sambo, hingga terjadi pembunuhan Brigadir J di rumah dinasnya Duren Tiga.

Dalam kejadian di Magelang terdapat lima orang yang terlibat diantaranya Brigadir J, Putri Candrawathi, Kuat Maruf, Bharada E dan Susi.

Komnas HAM secara terbuka menyebut mendiang Brigadir Yosua Hutabarat alias Brigadir J sempat menggendong Putri Candrawathi, istri Ferdy Sambo di Magelang, Jawa Tengah.

Sebelumnya, Direktur Tindak Pidana Umum Bareskrim Polri, Brigjen Andi Rian Djajadi, secara resmi menghentikan laporan dugaan pelecehan seksual Putri Candrawathi di Duren Tiga.

Laporan tersebut dihentikan setelah Polri melakukan gelar perkara dan tidak menemukan bukti.***

Editor: Muhafi Ali Fakhri


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x