Terakhir, Komunitas Peduli Malang kembali melaporkan tambahan jumlah orang yang meninggal dunia menjadi 153 orang.
Mereka juga menuturkan situasi di stadion setelah laga BRI Liga 1 antara Arema FC dan Persebaya Surabaya tersebut berakhir.
"Stadion dalam kondisi padat berdesakan, sedangkan stadion Kanjuruhan itu ada tribun berdiri," ucap Komunitas Peduli Malang.
"Jadi karena ada tembakan gas air mata yang mengarah ke penonton membuat penonton berhamburan keluar dan berdesak-desakan hingga terjatuh dan terinjak yang membuat banyak korban berjatuhan," tuturnya menambahkan.
Komunitas Peduli Malang juga menuturkan bahwa tembakan gas air mata yang dilakukan aparat justru membuat situasi semakin runyam.
"Biasanya yang turun dalmas Polri dan TNI, ditambah unit K9 udah bisa pukul mundur supporter," ujarnya.
"Kalau dihajar gas air mata di tribun, apalagi penuh orang, ya selesai," kata Komunitas Peduli Malang menambahkan, dikutip dari akun Instagram @aslimalang.official.***