Mengejutkan! Terbongkar Alasan Mengapa Obat Sirup Baru Sekarang Bermasalah hingga Jadi Penyebab Gagal Ginjal

- 24 Oktober 2022, 21:52 WIB
Mengejutkan! Terbongkar Alasan Mengapa Obat Sirup Baru Sekarang Bermasalah hingga Jadi Penyebab Gagal Ginjal
Mengejutkan! Terbongkar Alasan Mengapa Obat Sirup Baru Sekarang Bermasalah hingga Jadi Penyebab Gagal Ginjal /Ilustrasi obat sirup/

PORTAL NGANJUK - Membahas tentang maraknya kasus kematian anak-anak yang mengidap gagal ginjal akut, kini terungkap tentang obat cair yang mengejutkan.

Dibawah ini merupakan penjelasan terkait alasan mengapa baru kini obat sirup menimbulkan masalah hingga jadi penyebab gagal ginjal, simak artikel berikut ini.

Obat-obatan sirup sudah ada sejak lama dan menjadi andalan masyarakat Indonesia. Namun, banyak yang bertanya mengapa obat jenis ini akhir-akhir ini bermasalah hingga menjadi pemicu terjadinya gagal ginjal akut pada anak-anak.

Baca Juga: Menkes Sebut Sebanyak 141 Anak-anak Dilaporkan Meninggal dari 245 Kasus Gagal Ginjal Akut di 26 Provinsi

Budi Gunadi Sadikin selaku Menteri Kesehatan memastikan berdasarkan penelitian panjang pihaknya, fenomena gagal ginjal akut pada anak ini disebabkan oleh cemaran zat kimia Etilen Glikol (EG), Dietilen Glokol (DEG), dan Etilen Glikol Butil Eter (EGBE) pada obat sirup.

Menkes Budi mengakui, penyebab obat sirup jadi pemicu gagal ginjal akut ini disebabkan karena cemaran bahan bakunya.

“Memang banyak bertanya kok dulu nggak apa-apa sekarang jadi seperti ini, penyebab impuritis atau kecemaran ini saya sudah tanya dengan para ahlinya paling besar penyebabnya adalah dari bahan baku,” kata Budi di Istana Negara, Senin 24 Oktober 2022.

Baca Juga: 2 Perusahaan Farmasi Gunakan Kadar EG dan DEG Sangat Tinggi, BPOM Siap Ambil Langkah Tegas, Apa Saja?

Menurutnya, Kemenkes sudah melakukan koordinasi dengan pihak BPOM untuk menelusuri ada atau tidaknya perubahan pada jenis dan asal bahan baku pembuatan obat sirup.

“Kita sudah ada datanya pergeseran dari negara-negara mana, impor bahan baku itu terjadi, tapi nanti saya akan sampaikan pada kesempatan khusus,” ujarnya.

“Tapi kalau pertanyaan kenapa dulu nggak ada kasus gagal ginjal akut sekarang iya, ini memang sangat tergantung terhadap bahan bakunya,” katanya melanjutkan.

Sementara itu, menurut Kepala BPOM RI Penny Kusumastuti Lukito, berdasarkan hasil pengawasan Farmakope atau badan resmi pemerintah yang mengawasi pembuatan obat-obatan di Indonesia, kandungan Etilen Glikol (EG) dan Dietilen Glikol (DEG) belum dijadikan referensi pihaknya untuk dilakukan pengawasan baik di premarket maupun posmarket.

Pasalnya, sejak awal, zat kimia tersebut sebenarnya sudah dilarang digunakan sebagai salah satu bahan baku pembuatan obat sirup.

“Ini menjadi tanggung jawab dari pelaku usaha atau produsen untuk betul-betul mereka melakukan studi kajian analisa impuriti atau cemaran sendiri terhadap bahan baku yang mereka beli,” katanya.

Maka dari itu, kata dia, ada kemungkinan kadar bahan baku pembuatan obat sirup ini ada perubahan tidak seperti dulu

“Karena proses terbentuknya EG dan DEG ini juga bisa terus berjalan pada saat proses produksi, dari awal setelah bahan baku kemudian dalam proses kinetik sintesa dari kimianya,” tuturnya.

Terkait adanya dugaan kelalaian dari BPOM, Penny pun menegaskan bahwa pihaknya sudah melakukan pengawasan sesuai dengan aturan yang ada.

“Tapi dengan melihat kondisi yang ada sekarang memang ada beberapa titik-titik yang nanti harus diadakan yang tadinya tidak ada, standar harus diperkuat lagi,” ucapnya.***

Editor: Yusuf Rafii


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x