Pendapat Presiden Jokowi Mengenai Mahalnya Minyak Goreng, Rakyat Tuntut Harga Minyak Goreng Turun

1 April 2022, 21:44 WIB
Pendapat Presiden Jokowi Mengenai Mahalnya Minyak Goreng, Rakyat Tuntut Harga Minyak Goreng Turun /Instagram /@jokowi

PORTAL NGANJUK - Minyak goreng, lagi dan lagi masalah negeri ini adalah kelangkaan minyak goreng.

Tinggi harga minyak goreng dipasaran, bermula dari dicabutnya harga eceran tertinggi (HET) yang awalnya diharga Rp.14.000 per liter.

Kini kebijakan harga eceran tertinggi itu dicabut oleh kabinet Presiden Joko Widodo atau Jokowi.

Setelah pencabutan harga eceran tertinggi tersebut harga minyak goreng kini telah mencapai Rp.50.000 per 2 liternya.

Dikutip  PORTAL NGANJUK  dari website resmi Pikiran Rakyat.com 

Dari pengamatan Rocky Gerung saat pemerintah mencabut hargaa eceran tertinggi minyak goreng dipasaran harganya kini tidak dapat terkendali.

Pencabutan harga eceran tertinggi itu dilakukan oleh Menteri Perdagangan Muhammad Luthfi pada hari kamis 24 Maret 2022.

Baca Juga: Beda Penetapan NU dan Muhammadiyah, Berikut Perbedaan Metode Hisab dan Rukyat dalam Penentuan Awal Ramadhan

Keputusan itu dinilai sangat gegabah dan tidak dipikirkan apa konsekuensi dimasa mendatang.

Lalu untuk apa pencabutan harga eceran tertinggi itu dilakukan?

Hasil dari keputusan itu dinilai Rocky Gerung membuat janji Presiden Jokowi ingin menurunkan harga minyak goreng menjadi bualan semata.

Sebelumnya Presiden Joko Widodo (Jokowi) ingin menurunkan harga minyak goreng dipasaran agar tidak menyulitkan masyarakat.

Kemudian Muhammad Luthfi juga berujar jika masyarakat tidak akan kesulitan mencari dan kemahalan harga minyak goreng.

Rocky Gerung menilai jika janji Presiden Jokowi itu kacau, akibat penyusunan kabinet yang dinilai masih kurang benar.

Sehingga beberapa anggota kabinet malah berfikir tidak benar dan merugikan juga menyengsarakan rakyat.

Jika ditinjau lebih lanjut sebenarnya semua janji Presiden Joko Widodo (Jokowi) itu mestinya dapat terlaksana dengan baik.

Akan tetapi anggota kabinet yang tidak bermusyawarah terlebih dahulu dengan rakyat dalam setiap pembuatan keputusan.

Baca Juga: Sembako Semakin Naik, Harga Mencekik Masyarakat Pulau Jawa

 Dinilai menyimpang berakibat fatal menyengsarakan dan menyulitkan rakyat.

Jika begini terjadi siapa yang patut disalahkan, Apakah pemerintahan yang kurang benar? Apakah manusianya?

Penyimpangan terjadi akibat dari perbuatan manusia itu sendiri yang tidak memikirkan kepentingan orang banyak.

Sisi negatif dari masing-masing wakil rakyat maupun aparat pemerintahan dan juga anggota kabinet sudah semestinya ditindaklanjuti.

Agar tidak menimbulkan pergolakan dimasa mendatang.

Artikel ini dilansir dari laman berita Pikiran Rakyat.com  dengan judul “Janji Presiden Soal Harga Minyak Goreng Disebut Ditertawakan Pasar, Kabinet Jokowi Dianggap Tidak Berguna”***

Editor: Yusuf Rafii

Sumber: Pikiran Rakyat

Tags

Terkini

Terpopuler