Warga China ‘Gemetaran’ dengan Warna Khas Imlek Gara-gara Covid-19

1 Februari 2022, 08:03 WIB
Warga China ‘Gemetaran’ dengan Warna Khas Imlek Gara-gara Covid-19 /Facebook@Imlek/

PORTAL NGANJUK – China merupakan negara yang pertama kali terjangkit virus Covid-19 hingga akhirnya dampak yang hebat terjadi ke seluruh dunia.

Karena negara yang pertama kali terjangkit virus Covid-19, China sudah banyak melakukan upaya dalam menghentikan penyebaran virus ini.

Salah satu cara yang digunakan dalam menekan penyebaran virus Covid-19, China menerapkan Kode QR bagi setiap warganya yang hendak berpergian menggunakan kereta bawah tanah.

 Baca Juga: Cek Fakta: Seorang Pria Mengaku Berasal dari Negara yang Tidak Ada di Peta, Benarkah dari Dimensi Lain?

Warga yang akan bepergian menggunakan kereta bawah tanah akan dipindai melalui Kode QR saat penumpang masuk dan keluar stasiun.

Setelah Kode Qr dipindai nanti akan menunjukan kondisi kesehatan dengan ditandai oleh tiga warna.

Tiga warna tersebut adalah hijau untuk sehat, kuning untuk kontak dekat dengan penyintas Covid-19, dan merah untuk dikonfirmasi atau dicurigai positif Covid-19.

 Baca Juga: Cek Fakta: Mantan Bintang Film Dewasa Mia Khalifa Dikabarkan Meninggal, Benarkah? Simak Faktanya

Penggunaan Kode QR ini sudah dimulai dari dua tahun lalu yang akhirnya pada beberapa waktu lalu membuat warga china menjadi panik.

Dilansir PORTAL NGANJUK dari Jakbar News, para penumpang kereta bawah tanah di China yang berangkat pada Senin (31/1/2022) mengalami kepanikan massal.

Hal ini terjadi karena hampir semua orang yang ditandai menunjukkan warna merah. "Ketika saya melihatnya pagi ini, saya pikir kode kesehatan saya berubah menjadi merah," komentar salah satu penumpang kereta bawah tanah.

 Baca Juga: Sebuah Kios di Nganjuk Diberhentikan Sebagai Kios Resmi Pupuk Indonesia karena Penyalahgunaan Pupuk Bersubsidi

"Saya melihat di pintu keluar, banyak orang yang memiliki warna merah merah juga. Saya lantas berpikir tentang hidup dan mati dalam waktu yang lama. Saya takut saya akan dibawa pergi karena mendapat warna merah."

Akhirnya pihak kereta bawah tanah China pun angkat bicara karena banyaknya kepanikan yang terjadi karena pemindai menunjukkan warna merah.

Pihak kereta bawah tanah menyebutkan bahwa pemindai menyatakan warna merah tidak ada kaitannya dengan Covid-19.

 Baca Juga: Cek Fakta: Soimah Dikabarkan Meninggal Dunia karena Kecelakaan Maut? Cek Faktanya

"Mulai pekan ini, Kode QR merah tidak ada hubungannya dengan Covid-19. Hal itu lebih kepada upaya untuk menyambut kedatangan Tahun Macam dan menciptakan kesan pesta tradisional menjelang Tahun Baru Imlek."

Pihak kereta bawah tanah China akhirnya meminta maaf karena telah menyebabkan ketidaknyamanan atas kejadian tersebut.

Lalu mulai mensosialisasikan warna hitam sebagai pengganti warna merah untuk orang yang terkonfirmasi atau dicurigai Covid-19.

 Baca Juga: Polres Nganjuk Tangkap 4 Tersangka Pelaku Pengeroyokan yang Terjadi di Rejoso Nganjuk

Klarifikasi dan sosialisasi yang dilakukan oleh pihak kereta bawah tanah China akhirnya membuat para warga China lega.

"Saya terkejut ketika melihat warna kesehatan saya adalah merah. Ternyata itu perubahan," kata seorang pengguna kereta bawah tanah di China.

Pengguna lain kemudian menimpali, "Apakah kau langsung terbangun dan merasa panik?"

 Baca Juga: Cek Fakta: Meteor Dikabarkan akan Jatuh di Indonesia pada 7 Mei 2022? Cek Faktanya

Kejadian ini kemudian menjadi suatu pelajaran berharga untuk warga China. Mereka merenungkan betapa drastisnya perubahan di dunia semenjak pandemi.

"Ini menyedihkan. Merah selalu identik dengan Tahun Baru Imlek, tetapi setelah pandemi warna merah memiliki arti yang berbeda."

Pada 1 Februari 2022 ini akan diperingati Tahun Baru Imlek, dan hingga kini perubahan perilaku yang drastis terasa yang dikarenakan Covid-19.***

Artikel serupa pernah tayang di jakbarnews.pikiran-rakyat.com dengan judul “Gara-gara Covid-19, Warga China Takut dengan Warna Merah

Editor: Yusuf Rafii

Sumber: Jakbar News

Tags

Terkini

Terpopuler