Heboh, 28 Balita Di Gambia Meninggal Diduga Mengonsumsi Paracetamol, Kok Bisa?

15 September 2022, 20:00 WIB
Ilustrasi Balita Di Gambia Meninggal Diduga Mengonsumsi Paracetamol, Kok Bisa? /Pixabay/FeeLoona

PORTAL NGANJUK - Heboh, Otoritas kesehatan Gambia kini tengah menyelidiki lonjakan kasus gagal ginjal akut pada anak usia di bahwa lima tahun.

Diketahui, puluhan anak-anak tersebut saat ini dilaporkan meninggal dunia. Dugaan sementara mengarah pada paracetamol

Tercatat sebanyak 28 anak dilaporkan meninggal dunia dalam tiga bulan terakhir di Gambia, Afrika Barat.

Baca Juga: Laga Sheriff Vs MU, Pertarungan Dua tim Pengoleksi 20 Gelar Juara Liga

Hal itu di ungkapkan langsung oleh direktur layanan kesehatan Gambia yakni Mustapha Bittaye.

"Puluhan anak (di bawah usia lima tahun) telah meninggal dalam tiga bulan terakhir," ucapnya.

Terkait hal itu, otoritas kesehatan setempat telah melakukan autopsi dan diduga karena sirup paracetamol.

Baca Juga: Dari 27 Nama Calon, Berikut Ini 3 Nama yang Diduga Kuat Akan Menjadi Pengganti Anies Baswedan

"Autopsi menunjukkan kemungkinan kaitan dengan paracetamol," jelasnya, mengidentifikasi seluruh kasus kematian sebelumnya telah mengonsumsi sirup paracetamol.

Lantas, apa gejalanya?

Berdasarkan catatan, tidak sedikit dari beberapa puluhan anak yang meninggal teridentifikasi terserang gagal ginjal.

Bahkan, menurut Bittaye kasus kematian disebut jauh lebih tinggi.

Adapun gejala yang dikeluhkan seperti berikut:

• Kesulitan buang air kecil

• Demam

• Muntah, yang dengan cepat memicu gagal ginjal.

Meski demikian, WHO menyebut kemungkinan kecil penyebab meninggalnya puluhan anak di Gambia itu lantaran tengah mengonsumsi paracetamol.

Namun, hal itu masih tetap memerlukan penyelidikan lebih lanjut.

Selain itu, Otoritas kesehatan setempat juga tidak mengesampingkan kematian puluhan anak tersebut terjadi akibat infeksi bakteri E coli.

"Kemungkinan terjadi karena hujan lebat telah menyebabkan banjir di Gambia dan di sebagian besar wilayah Afrika Barat, dalam beberapa pekan terakhir," ungkapnya.

"Jalan-jalan yang tidak beraspal di ibukota Banjul dan kota-kota sekitarnya juga kewalahan akibat banjir tersebut," tambahnya.

"Tak hanya itu, penggunaan jamban terbuka dan sumur minum terbuka di pusat kota bisa memicu kontaminasi air minum dan berkontribusi pada penyebaran penyakit yang ditularkan melalui air seperti E coli," ujar petugas kesehatan.

Disisi lain, Bittaye menyebut pengumuman resmi penyebab puluhan anak meninggal di Gambia yang dikaitkan dengan paracetamol akan diungkap beberapa hari ke depan.

Terkini, Pemerintah Gambia meminta importir serta toko untuk menangguhkan penjualan semua merek obat paracetamol.

Sebab, obat tersebut diduga penyebab puluhan anak di Gambia meninggal dunia.***

Editor: Yusuf Rafii

Tags

Terkini

Terpopuler