PORTAL NGANJUK – Apa itu kleptomania? dan bagaimana gejala yang ditimbulkan pada orang yang mengidap kleptomania? simak artikel berikut ini.
Baru-baru ini tengah gempar di jagat Twitter mengenai kasus pencurian barang yang terjadi di salah satu cabang minimarket Alfamart.
Tindakan itu dilakukan oleh seorang ibu-ibu yang ketahuan ngutil produk coklat di Alfamart Kecamatan Cicauk, Tangerang Selatan.
Kejadian tersebut menjadi viral usai seorang karyawan Alfamart merekam dan membagikan videonya di media sosial.
Mirisnya berdasar video yang tengah viral itu, ibu-ibu yang ngutil coklat diketahui adalah orang kaya bahkan kendaraan yang digunakannya adalah mobil Mercy.
Akan tetapi ibu-ibu yang sudah tertangkap basah sedang ngutil coklat itu justru berbalik menuntut karyawan Alfamart untuk meminta maaf hingga menyewa pengacara dalam kejadian tersebut.
Baca Juga: Soal Kondisi Bharada E, LPSK: Siap Lakukan Perlindungan Darurat!
Dengan viralnya kejadian tersebut, banyak netizen yang menilai bahwa ibu-ibu tersebut merupakan seorang yang klepto atau kleptomania.
“Wahai orang kaya, kamu itu klepto, buatlah alfamartmu sendiri jadi kau bebas nyuri di alfamartmu itu,” tulis akun @ntobbb***
“Kalo klepto yaudalaya kesel tapi emang penyakit itu mah, nah kalo jahat pake UU ITE itumah penyakit hati orang yang punya kuasaaa,” tulis akun bernama @bintange***
Lalu apa pengertian dari kleptomania?
Dikutip PORTAL NGANJUK dari mayoclinic.org, klepto atau kleptomania merupakan penyakit yang mana penderitanya memiliki ketidakmampuan untuk menahan dorongan mencuri barang-barang yang biasanya tidak terlalu dibutuhkan atau bernilai kecil.
Kleptomania merupakan gangguan kesehatan mental yang langka, akan tetapi serius sehingga dapat menyebabkan banyak rasa sakit pada emosional penderita.
Pada penderita kleptomania terjadi gangguan kontrol impuls yang ditandai dengan masalah dalam mengontrol emosional si penderita.
Apabila mempunyai gangguan kontrol impuls maka akan merasa kesulitan dalam menahan godaan ataupun dorongan untuk melakukan tindakan tercela seperti mencuri atau bahkan membahayakan orang lain.
Banyak dari pengidap kleptomania yang menjalani kehidupan dengan rasa malu dan memilih bersembunyi lantaran takut mencari perawatan kesehatan mental.
Meskipun tidak ada obat untuk kleptomania, pengobatan dengan melakukan meditasi dan psikoterapi perlahan dapat membantu mengakhiri siklus pencurian yang kompulsif.
Lalu bagaimana dengan gejala kleptomania?
Gejala dari kleptomania diantaranya adalah timbul ketidakmampuan untuk menahan adanya dorongan yang kuat untuk mencuri barang yang sebenarnya tidak dibutuhkan.
Selanjutnya bisa ditandai dnegan merasakan adanya peningkatan ketegangan, kecemasan, atau hasrat ingin mencuri.
Disamping itu juga dapat merasakan kesenangan, atau bahkan kepuasan saat berhasil mencuri barang.
Akan tetapi setelah itu juga merasa sangat menyesal, bersalah dan bahkan membenci diri sendiri atau merasa malu dan takut ditangkap setelah melakukan pencurian.
Hal terakhir yang seringkali muncul pada pengidap kleptomania adalah munculnya kembali dorongan dan ingin mengulang melakukan pencurian lagi .***