Drama Putri Candrawathi Dibongkar Polisi, Hasil Uji Lie Detector Soal Kasus Pembunuhan Brigadir J Terungkap

- 8 September 2022, 11:12 WIB
Drama Putri Candrawathi Dibongkar Polisi, Hasil Uji Lie Detector Soal Kasus Pembunuhan Brigadir J Terungkap
Drama Putri Candrawathi Dibongkar Polisi, Hasil Uji Lie Detector Soal Kasus Pembunuhan Brigadir J Terungkap /Diolah Dari Google

PORTAL NGANJUK – Belum lama ini pihak kepolisian telah merilis hasil uji kebohongan (lie detector) yang dilakukan kepada tersangka Putri Candrawathi dan asisten rumah tangga (ART) bernama Susi, terkait dengan pembunuhan Brigadir J.

Uji kebohongan terhadap istri Ferdy Sambo tersebut dilakukan karena keterangan Putri Candrawathi terkait pembunuhan Brigadir J selalu berubah-ubah.

Selain itu uji Lie Detector atau uji Kebohongan dilakukan untuk melengkapi berkas dan bukti petunjuk kematian Brigadir J.

Baca Juga: KPK Hujani Kritikan Terkait Pembebasan 23 Tikus Koruptor, Berikut Daftar Nama Tikus Rakyat Yang Bebas!

Hal serupa juga dilakukan kepada ART Ferdy Sambo yakni Susi.

Uji kebohongan digelar untuk mendapatkan keterangan dan fakta sebenarnya tentang peristiwa yang terjadi di Magelang, di mana pada saat itu Susi juga ada di rumah Ferdy Sambo.

Kadiv Humas Polri Irjen Pol Dedi Prasetyo mengatakan pihaknya telah berhasil merampungkan hasil uji kebohongan terhadap Putri Candrawathi dan Susi pada Rabu, 7 September 2022.

Jenderal bintang dua itu menyebut bahwa uji kebohongan yang dilakukan terhadap Putri Candrawathi dan Susi memiliki hasil yang sama.

Dia menjelaskan pemeriksaan dengan lie detector itu dilakukan untuk menjunjung pro justitia atau demi keadilan.

Namun demikian, Dedi enggan menjelaskan secara rinci hasil pemeriksaan tersebut lantaran merupakan materi penyidik.

Baca Juga: POCO C40 Resmi Rilis September 2022, Hp Rp1 Jutaan Performa Gacor, Teknologi Terbaru, Baterai 6000 mAh

"Hasil lie detector atau polygraph yang sudah dilakukan terhadap saudari PC dan juga saudari S adalah sama,

Setelah saya berkomunikasi dengan Puslabfor dan operator polygraph hasil lie detector itu adalah pro justitia," ujar Dedi.

Dedi mengungkapkan bahwa hasil uji kebohongan adalah konstruksi penyidik.

"Itu juga konstruknya penyidik. Kenapa saya bisa sampaikan pro justitia?

Setelah saya tanyakan taunya ada persyaratan, sama dengan Ikatan Dokter Forensik Indonesia,

Untuk polygraph itu juga ada ikatan secara universal di dunia, pusatnya di Amerika," ujarnya.

Baca Juga: Jokowi Sempat Desak Tempat Duduk dengan Putin Harus Dekat, ‘Ancam’ akan Langsung Pulang?

Dia juga memastikan alat lie detector milik Puslabfor Polri sudah terverifikasi, sehingga bisa dipastikan pemeriksaan terhadap Putri Candrawathi dan Susi memiliki tingkat akurasi yang tinggi.

"Alat polygraph yang digunakan oleh Labfor kita ini semuanya sudah ya terverifikasi dan juga sudah terverifikasi baik ISO maupun dari perhimpunan polygraph dunia," tutur Dedi, dikutip dari PMJ News.

Selain Putri Candrawathi dan Susi, uji kebohongan juga dilakukan terhadap para tersangka lainnya dalam pembunuhan Brigadir J, seperti Bharada E, Kuat Maruf, Bripka RR, serta Ferdy Sambo.

Sebelumnya, Putri Candrawathi diketahui telah memberikan tiga keterangan yang berbeda terkait motif di balik pembunuhan Brigadir J.

Dalam keterangannya yang pertama, istri Ferdy Sambo tersebut mengaku dilecehkan oleh Brigadir J.

Tetapi pada wawancara yang kedua, Putri Candrawathi kembali mengubah keterangannya.

Baca Juga: Kembali Lakukan Sidang dan Copot Jabatan Perwira Polri, Berikut Daftarnya Selain Irjen Ferdy Sambo

Putri Candrawathi mengaku Brigadir J tiba-tiba masuk ke kamar dan melucuti pakaiannya ketika berada di Magelang, Jawa Tengah.

Sementara dalam keterangan yang ketiga, Putri Candrawathi mengungkapkan adanya kontak fisik antara dirinya dengan Brigadir J di kamar.

Mendengar pengakuan istri Ferdy Sambo itu, Ahli hukum tata negara Refly Harun menduga ada upaya untuk membuat skenario agar hukuman pasutri itu diringankan.

"Kalau kita melihat keterangan Putri tersebut, maka ada dua hal yang terbayang dalam benak saya," kata Refly Harun.

"Satu, dia ingin membuat skenario yang barangkali bisa meringankan hukuman dia dan suaminya,

Terutama suaminya karena dia bilang masih cinta. Sekaligus barangkali menebus rasa bersalah, we don't know exactly (Kita tidak tahu tepatnya)," sambungnya.

Baca Juga: Lengkap! 50 Arane Kembang, Nama-nama Bunga dalam Bahasa Jawa

Meski demikian, Refly Harun tidak menampik kemungkinan bahwa Putri Candrawathi merasa malu untuk mengungkapkan motif dewasa di balik pembunuhan Brigadir J.

Hal ini terlihat ketika ia terus-menerus mengatakan malu kepada petugas Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK) yang mewawancarainya.

"Dan yang kedua adalah dia malu mengaku kalau misalnya ada motif dewasa,

Makanya ketika kepada petugas LPSK yang menemuinya, dia mengatakan 'Malu mba, malu mba.'," tuturnya.

Lebih lanjut, mantan Staf ahli Mahkamah Konstitusi itu mencurigai adanya kemungkinan bahwa Brigadir J dan istri Ferdy Sambo memang memiliki hubungan yang sangat dekat.

Baca Juga: Anies Baswedan Rampung Diperiksa KPK Lebih dari 8 Jam, Rocky Gerung Berikan Pesan: Jadi Anies Bersiap Aja

Namun, ia merasa heran dengan kedekatan antara keduanya.

Bukan tanpa alasan, selama ini Putri Candrwathi diketahui telah menganggap Brigadir J sebagai anaknya sendiri.***

Editor: Muhafi Ali Fakhri


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x