Kemendagri Singapura Ungkap Alasan Penolakan Ustadz Abdul Somad ke Negaranya: Ia Dikenal Menyebarkan Ekstremis

18 Mei 2022, 07:13 WIB
Kemendagri Singapura Ungkap Alasan Penolakan Ustadz Abdul Somad ke Negaranya: Ia Dikenal Menyebarkan Ekstremis /Instagram/@ustadzabdulsomad_official//

PORTAL NGANJUK – Beberapa waktu belakangan nama Ustadz Abdul Somad (UAS) mendadak ramai diperbincangkan oleh netizen tanah air.

Hal itu lantaran Ustadz Abdul Somad dikabarkan telah dideportasi dari Singapura saat akan berlibur ke negeri tetangga tersebut.

Kabar tentang dideportasinya Ustadz Abdul Somad itu dibenarkan olehnya melalui sebuah wawancara pada kanal YouTube HAY GUYS OFFICIAL.

Usai penolakan dan deportasi Ustadz Abdul Somad itu, masyarakat serta jamaah berbondong-bondong melontarkan pertanyaan terkait dengan sebab dilakukannya hal itu oleh pihak imigrasi Singapura.

Baca Juga: Jokowi Resmi Izinkan Masyarakat Melepas Masker di Luar Ruangan, Namun Dengan Ketentuan Ini

Bahkan Kementerian Luar Negeri RI juga mengirimkan Nota Diplomatik kepada Kementerian Dalam Negeri Singapura terkait dengan penolakan Ustadz Abdul Somad ini.

Menanggapi hal itu, Kementerian Dalam Negeri Singapura akhirnya memberikan penjelasan terkait dengan ditolaknya Ustadz Abdul Somad untuk masuk ke negaranya.

“Somad dikenal menyebarkan ajaran ekstremis dan perpecahan, yang tidak dapat diterima di masyarakat multiras dan multiagama Singapura,” ungkap Kementerian Dalam Negeri Singapura, dikutip PORTAL NGANJUK dari ANTARA.

Dalam keterangan yang sama juga disebutkan beberapa contoh tindakan Ustadz Abdul Somad yang dinilai sebagai bentuk ajaran eksremisme.

Dikatakan bahwa Ustadz Abdul Somad pernah mengkhotbahkan bahwa bom bunuh diri sah dilakukan dalam konteks konflik antara Israel dengan Palestina. Bahkan hal itu dianggapnya sebagai operasi ‘syahid’.

Baca Juga: Resmi! Jokowi Izinkan Masyarakat Tak Memakai Masker di Luar Ruangan, Begini ketentuannya

“Dia juga membuat komentar yang merendahkan anggota komunitas agama lain, seperti Kristen, dengan menggambarkan salib Kristen sebagai tempat tinggal ‘jin kafir’,” jelas kementerian tersebut.

“Selain itu, Somad secara terbuka menyebut non Muslim sebagai kafir,” sambungnya.

Pihak Pemerintah Singapura sendiri menjelaskan, bahwa setiap pengunjung asing yang akan memasuki wilayah Singapura akan dinilai berdasarkan kepantasannya serta kesesuaiannya dengan kriteria yang telah ditetapkan.

“Sementara Somad berusaha memasuki Singapura dengan berpura-pura untuk kunjungan sosial, pemerintah Singapura memandang serius siapa yang menganjurkan kekerasan dan/atau mendukung ajaran ekstremis dan perpecahan,” terang Kementerian Singapura.

“Somad dan teman perjalanannya ditolak masuk ke Singapura,” imbuhnya.

Berdasarkan keterangan dari Kementerian Dalam Negeri Singapura, Ustadz Abdul Somad tiba di Terminal Feri Tanah Merah Singapura pada hari Senin, 16 Mei 2022 dari Batam bersama dengan enam orang pendamping perjalanan.

Kemudian Ustadz Abdul Somad diwawancarai, selanjutnya kelompok perjalanan itu ditolak masuk ke Singapura dan ditempatkan lagi ke feri untuk diberangkatkan kembali ke Batam pada hari yang sama.***

Editor: Andri Wahyu Pratama

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler